Wamen BUMN Sebut Longspan LRT Gatsu-Kuningan Tidak Optimal
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap 'borok' proyek LRT Jabodebek, salah satunya, pada longspan dari Gatot Subroto menuju…
Ia menambahkan, alinyemen sudah mempertimbangkan sejumlah hal di antaranya keterbatasan lahan.
"Tapi sekedar memberikan gambaran yang disampaikan ke saya, alinyemen tersebut sudah mempertimbangkan banyak hal, terutama masalah keterbatasan lahan yang apabila mengakomodir alinyemen yang lebih baik, sehingga laju kereta bisa lebih cepat, maka pembebasan lahan yang dibutuhkan akan sangat banyak dan mahal biayanya," terangnya.
Dikutip dari laman Adhi Karya, pembangunan sebuah jalan memerlukan adanya perencanaan yang disebut dengan geometrik atau alignment. Dalam Bahasa Indonesia, alignment dikenal sebagai istilah alinyemen.
Perencanaan geometrik dimaksudkan agar dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan bagi penggunanya. Perencanaan ini dititikberatkan pada perencanaan fisik, sehingga bisa memberi pelayanan optimal pada arus lalu lintas.
Perencanaan geometrik jalan dibagi menjadi dua, yakni Horizontal Alignment dan Vertical Alignment. Horizontal Alignment biasanya tegak lurus pada bidang peta, atau bisa juga termasuk tikungan dan belokan. Sedangkan Vertical Alignment adalah garis yang dibentuk oleh bidang vertikal seperti puncak tanjakan dan lembah turunan. (ha)
Baca selengkapnya di: Detik News
Wamen BUMN Sebut Longspan LRT Gatsu-Kuningan Tidak Optimal
Longspan LRT Gatsu-Kuningan Disebut Tak Optimal, Insinyur Buka Suara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.