China akan Batasi Penggunaan Smartphone untuk Anak dan Remaja di Bawah Umur
China akan batasi penggunaan smartphone untuk anak dan remaja di bawah umur. Ini menyusul kekhawatiran China soal kecanduan internet dan gadget.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
Bilibili (9626.HK) dan Kuaishou (1024.HK) masing-masing turun 6,98 persen dan 3,53 persen.
Sementara Tencent Holdings (0700.HK), yang mengoperasikan aplikasi jejaring sosial WeChat, ditutup 2,99 persen lebih rendah.
Xia Hailong, seorang pengacara di firma hukum Shanghai Shenlun, mengatakan aturan itu akan memusingkan perusahaan internet.
“Banyak upaya dan biaya tambahan untuk menerapkan persyaratan peraturan baru ini dengan benar,” katanya, dikutip dari Reuters.
"Dan risiko ketidakpatuhan juga akan sangat tinggi. Jadi saya yakin banyak perusahaan internet mungkin mempertimbangkan untuk secara langsung melarang anak di bawah umur menggunakan layanan mereka," tambahnya.

Baca juga: Viral Video Beruang Madu di Kebun Binatang China Dikira Manusia Berkostum
Pemerintah China memberikan perhatian yang besar dengan tingkat kecanduan internet di kalangan anak muda.
Platform berbagi video seperti Bilibili, Kuaishou, dan ByteDance sejak 2019 menawarkan "mode remaja" yang membatasi akses pengguna ke konten dan durasi penggunaan.
Aplikasi mirip TikTok dari ByteDance, Douyin, melarang remaja menggunakannya selama lebih dari 40 menit.
Pemerintah China mengatakan mereka akan tetap mendukung perkembangan raksasa teknologi di negaranya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait China
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.