Kasus ISPA di RSUP Persahabatan Jakarta melonjak - Apa akibat jangka panjang polusi udara?
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mencatat terjadi peningkatan kunjungan terkait infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan…
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mencatat terjadi peningkatan kunjungan terkait infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia pada tahun ini.
Direktur Utama RSUP Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan lonjakannya mencapai 20% - 30% jika dibandingkan pada Maret - Juli tahun lalu.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan apakah lonjakan kasus ISPA dan pneumonia tersebut ada kaitannya dengan kualitas udara yang memburuk baru-baru ini.
"Memang ada lonjakan dengan keluhan asma, perburukan gejala lebih banyak datang ke emergency. Tapi untuk mendapatkan data yang komprehensif perlu ada pengolahan data lebih detail," ujar Dirut RSUP Persahabatan, Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (23/08).
Sementara itu dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Dr.dr. Feni Fitriani Taufik, menjelaskan bahwa kalau merujuk pada Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta yang rata-rata masuk kategori tidak sehat, maka polusi udara di ibu kota bisa disebut "berbahaya untuk semua orang".
Apalagi untuk kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia.
Itu mengapa, Dirut RSUP Persahabatan Agus Dwi Susanto menyebut kebijakan kerja dari rumah (work from home) yang saat ini diberlakukan Pemprov DKI Jakarta sebetulnya "sedikit bermanfaat" bagi kelompok rentan terutama yang memiliki penyakit dasar dan risiko tinggi.
Meskipun, menurutnya, secara keseluruhan pemberlakuan kerja dari rumah tidak bisa sepenuhnya mengurangi dampak polusi.
"Pada lebaran 2023 kemarin banyak yang mudik, tapi polutan masih tinggi. Bahwa ketika sebagian warga DKI tidak ada, kadar polutan tinggi. Jadi tidak bisa sepotong-sepotong kebijakannya."
"Regulasi lain harus disiapkan."
Kebijakan lain yang dimaksud seperti pembatasan kendaraan atau memperbanyak penggunaan transportasi massal.
Bagaimana cara mengukur tingkat polusi udara?
Secara sederhana menggunakan pandangan mata, kata Direktur Utama RSUP Persahabatan, Agus Dwi Susanto.
Kalau kita bisa melihat dengan jelas dari jarak 15 km lebih, maka udara bisa dikatakan baik.
Jika jarak pandang nampak jelas dari jarak 10 km, disebut sedang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.