Selasa, 26 Agustus 2025
Deutsche Welle

Kepala Grup Wagner Prigozhin Diduga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Media yang terkait dengan Wagner melaporkan bahwa pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, tewas dalam kecelakaan jet pribadi dan menyalahkan…

Deutsche Welle
Kepala Grup Wagner Prigozhin Diduga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat 

Gedung Putih juga mengklaim berita tersebut dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan wartawan secara terbuka tentang masalah itu, saat dia tengah meninggalkan sebuah studio kebugaran, di waktu berliburnya.

"Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi, tetapi saya tidak terkejut," kata Biden, seraya menambahkan, "tidak banyak yang terjadi di Rusia yang tidak melibatkan (Presiden) Putin. Namun, saya tidak cukup tahu untuk mengetahui jawabannya."

Mykhailo Podolyak, penasihat kepresidenan Ukraina, juga memberikan reaksinya terhadap berita ini di platform media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dengan menuliskan bahwa, "sudah jelas" Putin akan menjadikan Prigozhin sebagai contoh.

"Tersingkirnya Prigozhin dan kepemimpinan Wagner, dua bulan setelah upaya kudeta merupakan sinyal dari Putin kepada para elit Rusia menjelang pemilihan umum 2024," tambah Podolyak.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia Zbigniew Rau dalam saluran berita negara TVP Info mengatakan bahwa kematian Prigozhin tidak mungkin merupakan sebuah kebetulan. "Kebetulan lawan politik yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan Vladimir Putin tidak mati secara alami," tambahnya.

"Jika benar, ini menunjukkan bahwa Putin akan melenyapkan lawan-lawannya dan hal ini membuat takut siapa pun yang berpikir untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda darinya," kata Perdana Menteri (PM) Estonia Kaja Kallas kepada CNN.

Siapakah Yevgeny Prigozhin?

Grup Wagner, yang terlibat dalam invasi Rusia ke Ukraina dan memainkan peran penting dalam pertempuran merebut Bakhmut, merupakan kelompok paramiliter independen pemberontak Rusia yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin.

Perselisihan antara kelompok tentara bayaran Wagner dan tentara Rusia terus berlanjut, membuat Prigozhin akhirnya memutuskan untuk menarik pasukannya keluar dari Ukraina dan bergerak menuju Moskow, untuk merebut kota kunci Rostov-on-Don.

Pria berusia 62 tahun itu juga telah mencerca kepemimpinan militer Rusia pada bulan-bulan sebelumnya, dan secara verbal menyerang Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Valery Gerasimov secara khusus.

Pemberontakan tersebut akhirnya berakhir setelah adanya negosiasi yang dimediasi oleh pemimpin Belarus Alexander Lukashenko, dengan kesepakatan bahwa Prigozhin akan membawa pasukannya ke Belarus. Namun, laporan yang saling bertentangan justru menyatakan bahwa dia memilih meninggalkan Belarus tak lama setelah itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan tindakan Prigozhin sebagai "pengkhianatan" dalam sebuah pidato publik yang disampaikan beberapa jam setelah pasukan Wagner memulai kudeta.

Tantangan terbuka Prigozhin, yang sebelumnya merupakan sekutu utama Putin, terhadap Kremlin dan pemerintahan Putin itu merupakan salah satu yang terbesar sejak presiden Rusia tersebut berkuasa lebih dari 20 tahun yang lalu.

kp/ha (Reuters, AFP, dpa, AP)

Sumber: Deutsche Welle
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan