Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Usai Yevgeny Prigozhin Tewas, Putin Disebut Perintahkan Pejuang Wagner Tandatangani Sumpah Setia

Usai Yevgeny Prigozhin tewas, Vladimir Putin disebut telah memerintahkan pejuang Wagner untuk menandatangani sumpah setia kepada negara Rusia.

AP/Alexei Druzhinin
Pengusaha Yevgeny Prigozhin, kiri, menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, di sekitar pabriknya yang memproduksi makanan sekolah, di luar St. Petersburg, Rusia pada 20 September 2010. Prigozhin terkenal sebagai bos tentara bayaran yang tidak senonoh dan brutal yang melancarkan pemberontakan bersenjata yang adalah tantangan paling parah dan mengejutkan terhadap pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Vladimir Putin disebut telah memerintahkan pejuang Wagner untuk menandatangani sumpah setia kepada negara Rusia.

Hal itu dilakukan seusai Yevgeny Prigozhin tewas diduga dalam sebuah kecelakaan pesawat maut, di Tver, Rabu (23/8/2023).

Diketahui Putin menandatangani dekrit yang memberlakukan perubahan (terkait kelompok Wagner) tersebut pada hari Jumat (25/8/2023).

Yakni setelah Kremlin memberikan konfirmasi soal tuduhan Barat yang menyebut Prigozhin tewas lantaran dibunuh, dan hal itu atas perintah Putin.

Namun Kremlin mengatakan bahwa tuduhan itu adalah sebuah 'kebohongan mutlak'.

Kremlin menolak mengonfirmasi kematian Bos Wagner secara pasti, dengan alasan harus menunggu hasil tes dan pemeriksaan.

Baca juga: Presiden Belarusia Sudah Dua Kali Peringatkan Bos Wagner Prigozhin agar Berhati-hati

Otoritas penerbangan Rusia mengatakan bahwa Prigozhin berada di dalam pesawat jet pribadi yang jatuh hingga hancur di barat laut Moskow itu.

Diketahui Prigozhin tewas, usai dua bulan memimpin pemberontakan terhadap para panglima militer Rusia.

Sementara dalam kecelakaan maut itu dilaporkan tiada penumpang yang selamat, mengutip Reuters.

Sumpah Setia Wajib

Dan terkait sumpah setia wajib, Putin memberlakukannya bagi karyawan Wagner dan kontraktor militer swasta lainnya.

Hal itu merupakan langkah yang jelas untuk membawa kelompok-kelompok tersebut di bawah kendali negara yang lebih ketat.

Dekrit itu dipublikasikan di situs Kremlin, mewajibkan siapa pun yang melakukan pekerjaan atas nama militer atau mendukung apa yang disebut Moskow sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina untuk bersumpah setia kepada Rusia.

Digambarkan dalam dekrit tersebut sebagai langkah untuk menempa landasan spiritual dan moral pertahanan Rusia, kata-kata dalam sumpah tersebut mencakup garis besar di mana mereka yang mengambilnya berjanji untuk secara ketat mengikuti perintah komandan dan pemimpin senior.

Ungkapan Bela Sungkawa Putin

Presiden Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, dirinya juga berbicara soal Prigozhin yang Ia kenal dulu, setelah hampir 24 jam terdiam.

Dia menggambarkan Prigozhin, sosok pebisnis yang percaya diri di Kremlin dan mendapat sanksi dari Barat.

Putin juga menyebut Prigozhin sebagai orang yang telah melakukan kesalahan serius dalam hidupnya, namun ia mencapai hasil yang tepat.

(FILES) Pengambilan frame ini diambil dari video di akun Telegram razgruzka_vagnera pada 22 Agustus 2023, memperlihatkan pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin saat dia menghadap kamera di lokasi yang dirahasiakan.
(FILES) Pengambilan frame ini diambil dari video di akun Telegram razgruzka_vagnera pada 22 Agustus 2023, memperlihatkan pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin saat dia menghadap kamera di lokasi yang dirahasiakan. (HANDOUT / TELEGRAM / @ RAZGRUZKA_VAGNERA / AFP)

Baca juga: Jasad Ditemukan di Lokasi Kecelakaan Pesawat Bos Wagner, Tes Genetika Molekuler sedang Dilakukan

Pria berusia 62 tahun itu terdaftar di pesawat yang membawa sembilan orang lainnya yang juga diduga tewas.

Hingga saat ini Prigozhin belum secara resmi diidentifikasi sebagai salah satu korban.

Saat ini masih dalam proses pemeriksaan terkait kecelakaan maut tersebut, mengutip CBS News.

“Segera setelah hasilnya keluar, akan dipublikasikan,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Ketika ditanya apakah Putin akan menghadiri pemakaman Prigozhin, Dmitry Peskov mengatakan penyelidikan panjang perlu diselesaikan terlebih dahulu.

“Jadwal kerja Presiden cukup padat saat ini,” kata Peskov.

Di samping itu, Komunitas intelijen AS masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut, namun tidak ada indikasi bahwa kecelakaan pesawat itu akibat rudal, menurut Pentagon.

“Penilaian awal kami adalah kemungkinan besar Prigozhin terbunuh,” kata Brigjen Angkatan Udara, Jenderal Patrick Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (24/8/2023).

Dia mengatakan sejauh ini belum ada informasi yang menguatkan pemberitaan pers bahwa rudal di Rusia berhasil menjatuhkan pesawat tersebut.

Kemungkinan penyebab kecelakaan lainnya yang sedang diselidiki oleh para pejabat AS adalah ledakan di dalam pesawat, seperti bom.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved