Anies-Cak Imin deklarasi bakal capres-cawapres, bagaimana elektabilitasnya?
Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pemilihan presiden 2024 menjadi kejutan yang tak terprediksi sebelumnya. Apakah manuver…
"Di tengah lagi persiapkan akan setuju deklarasi, kemudian tim delapan sudah siap segala sesuatunya, ini berubah," kata Syarief kepada BBC News Indonesia, Jumat (01/09).
"Itulah bentuk tidak transparan, merupakan pengkhianatan kepada kita. Kalau sebagai koalisi segala sesuatunya [semestinya] dibicarakan dengan kita," lanjutnya kemudian.
Syarief juga mengakui telah menyerukan kepada seluruh pengurus cabang Partai Demokrat untuk menurunkan baliho yang memasang wajah Anies-AHY.
Surat Anies minta AHY jadi cawapres 2024
Sebelumnya, surat yang disebut dikirim oleh Anies Baswedan kepada AHY beredar di dunia maya. Surat itu memuat tulisan tangan Anies, yang meminta AHY menjadi pendampingnya dalam pilpres mendatang.
Surat tersebut ditandatangani oleh Anies pada 25 Agustus silam.
"Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024," tulis surat yang beredar luas di media.
Bagaimana nasib Koalisi Perubahan?
Partai Demokrat resmi mencabut dukungan terhadap bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan pada Jumat (01/09).
Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers mengatakan bahwa Demokrat otomatis keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
SBY mengatakan, meski partainya "dibeginikan" oleh Anies dan mitra koalisi, namun justru partainya "diselamatkan oleh Allah".
"Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang lain yang tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah, tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati," kata SBY.
"Sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya, bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar? Rakyat akan diapakan?"
Dia menambahkan, pihaknya "dibebaskan dari dosa" yang mungkin akan dipikul jika "masih berada bersama mereka dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin Indonesia".
Syarief Hasan mengatakan: "Kalau orang dikhianati masa mau sama-sama lagi di situ [Koalisi Perubahan]. Logikanya gitu loh."
Politikus yang duduk sebagai wakil ketua MPR ini juga membantah sikap partainya ini berkaitan dengan wacana memasangkan Ganjar dengan AHY.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.