Jumat, 15 Agustus 2025

Anies-Cak Imin deklarasi bakal capres-cawapres, bagaimana elektabilitasnya?

Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pemilihan presiden 2024 menjadi kejutan yang tak terprediksi sebelumnya. Apakah manuver…

BBC Indonesia
Anies-Cak Imin deklarasi bakal capres-cawapres, bagaimana elektabilitasnya? 

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk menghadapi Pemilu 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, pada, Sabtu (2/9/2023).

Pendeklarasian ini merupakan kejutan yang tak terduga menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober mendatang.

Partai Demokrat merasa "dikhianati" karena Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin, dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden.

"Politik itu memang penuh strategi, penuh siasat, penuh taktik, caranya banyak, tetapi saya tidak menyangka kalau tindakannya sejauh ini," ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (01/09).

"Menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik," lanjutnya.

Seketika, isu ini membuat banyak pihak tercengang. Musababnya, keutuhan koalisi yang selama ini nampak terpelihara akan pecah kongsi.

Apakah Cak Imin benar-benar bisa mendongkrat elektabilitas Anies? Apakah Kolisi Perubahan yang semula berisi NasDem, Demokrat, dan PKS akan bubar? Apakah elektabilitas Prabowo akan turun? Ke mana Demokrat benar-benar akan berlabuh?

Apa kata Demokrat?

"Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers, Jumat (01/09) malam.

Hal tersebut disampaikan usai petinggi Partai Demokrat rapat bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merespons kabar merapatnya Muhaimin Iskandar jadi cawapres Anies.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa kejutan ini bukan "kiamat" dan "akhir dari perjuangan", melainkan "ujian dan cobaan".

"Memang kita ditelikung dan ditinggalkan, seperti ini, sekarang. Bayangkan kalau ditelikungnya, ditinggalkannya kita ini satu, dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa," ujar SBY dalam konferensi pers, Jumat (01/09).

"Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah," ujar mantan presiden tersebut.

"Kita dikhianati," kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan.

Syarief menyebut bahwa kabar Anies meminang Cak Imin sebagai pendampingnya dalam pilpres 2024 mengemuka pada detik-detik terakhir menjelang deklarasi bakal capres-cawapres Anies-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan