Konflik Rusia Vs Ukraina
Profil Rustem Umerov, Menteri Pertahanan Ukraina Baru, Seorang Muslim yang Pernah Diasingkan
Berikut ini profil Rustem Umerov, Menteri Pertahanan Ukraina yang baru untuk menggantikan Oleksii Reznikov.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky secara resmi memecat Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov, Minggu (3/9/2023).
Nantinya, Oleksii Reznikov akan digantikan oleh Rustem Umerov, yang merupakan pengelola Dana Properti Negara Ukraina.
Dikutip dari BBC, Zelensky mengatakan, pemecatan Reznikov merupakan pendekatan baru di kementerian pertahanan.
Lantas, siapa sosok Rustem Umerov?
Rustem Umerov merupakan pria kelahiran Soviet Uzbekistan, tempat di mana keluarganya diasingkan oleh pemerintahan Stalin.
Keluarganya kembali ke Ukraina saat Umerov masih kecil ketika Tatar Krimea diizinkan kembali pada tahun 1980an dan 1990an.
Baca juga: Rusia Hancurkan 4 Kapal Militer Ukraina Buatan AS di Laut Hitam
Pria Muslim berusia 41 tahun ini memulai bisnis telekomunikasi pada tahun 2004 dan terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2019.
Dikutip dari The Guardian, dirinya pernah menjabat sebagai salah satu ketua Platform Krimea, sebuah upaya diplomatik internasional yang bertujuan untuk membalikkan aneksasi semenanjung Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.
Umerov juga pernah bekerja selama bertahun-tahun sebagai penasihat pemimpin bersejarah Tatar Krimea, Mustafa Dzhemilev.
Kemudian Rusia merebut kendali Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan mendorong referendum mengenai aneksasi yang dikutuk sebagai tindakan tidak sah oleh Ukraina dan sekutu Barat.
Komunitas Tatar, yang mencakup 12-15 persen dari dua juta penduduk Krimea, sebagian besar memboikot pemungutan suara tersebut.

Baca juga: Dugaan Korupsi Lengserkan Aleksey Reznikov dari Menhan Ukraina, Gantinya Ekstrimis dari Krimea
Setelah itu, Moskow melarang Majelis – perkumpulan tradisional minoritas Muslim Tatar – dan menyatakannya sebagai organisasi ekstremis.
"Para propagandis Rusia menciptakan narasi yang membagi bangsa Ukraina menjadi beberapa etnis untuk membenarkan tindakan militer mereka di wilayah negara kami," kata Umerov kepada situs berita Yordania, AmmanNet, dalam sebuah wawancara tahun lalu.
"Kami tidak merasakan chauvinisme atau Islamofobia (di Ukraina) terkait etnis atau agama kami," lanjutnya.
Baik setelah aneksasi maupun setelah dimulainya invasi besar-besaran Rusia, Umerov telah mengambil bagian dalam pembicaraan di belakang layar dengan para pejabat Rusia.
Dia adalah bagian dari delegasi Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia pada minggu-minggu pertama perang dan berpartisipasi dalam pembicaraan mengenai pembentukan koridor ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.
Baca juga: Drone Rusia Hantam Pelabuhan Sungai Danube Ukraina, 2 Warga Sipil Terluka
Pada bulan September tahun lalu, ia diangkat menjadi kepala Dana Milik Negara – sebuah peran yang sangat berat di Ukraina dimana proses privatisasi dilanda korupsi.
Zelensky Tawarkan Proyek Baru kepada Oleksii Reznikov

Menurut media lokal, mantan Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengatakan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky menawarkan proyek baru kepadanya.
Pria berusia 57 tahun ini menjadi sosok yang terkenal sejak awal perang di Ukraina.
Diakui secara internasional, ia secara teratur menghadiri pertemuan dengan sekutu barat Ukraina dan memainkan peran penting dalam melobi penambahan peralatan militer.
Baca juga: Sebagian Warga Yahudi di Ukraina Telah Kabur Gara-gara Perang
Penasihat pertahanan Ukraina, Yuriy Sak mengatakan kepada BBC bahwa Reznikov memelopori transformasi kementerian, meletakkan dasar bagi keanggotaan NATO di masa depan.
"Warisannya adalah dia telah meyakinkan para menteri pertahanan di seluruh dunia bahwa hal yang tidak mungkin menjadi mungkin," katanya.
Namun para ahli mengamati bahwa perombakan kabinet sepertinya tidak akan membawa perubahan besar dalam strategi medan perang Ukraina.
Hal tersebut dikarenakan Jenderal Valery Zaluzhny yang merupakan angkatan bersenjata Ukraina, mengawasi kampanye tersebut.
Pemecatan Reznikov terjadi di tengah upaya pemberantasan korupsi yang lebih luas di pemerintahan Zelensky.
Baca juga: Bukan di Ukraina, Kawasan Korea Diprediksi Jadi Lokasi yang Lebih Realistis Pecahnya Perang Nuklir
Menurut Indeks Persepsi Korupsi Transparency International, Ukraina berada di peringkat 116 dari 180 negara.
Namun, upaya yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa posisinya meningkat secara signifikan.
Meskipun Reznikov secara pribadi tidak dituduh melakukan korupsi, ada sejumlah skandal di kementerian pertahanan yang melibatkan pengadaan barang dan peralatan untuk tentara dengan harga yang melambung.
Awal tahun ini wakil Reznikov, Vyacheslav Shapovalov, mengundurkan diri setelah skandal tersebut.
Dilaporkan secara luas pada saat itu bahwa Reznikov nyaris tidak dapat mempertahankan jabatannya.
Baca juga: Beri Tank Abrams Tua, Amerika Serikat Kirim Limbah Nuklir ke Ukraina, Apa Itu Depleted Uranium?
Pada saat itu, dia mengatakan stres yang dia alami "sulit diukur secara tepat", dan menambahkan bahwa "hati nuraninya sangat jernih".
Kementerian Pertahanan juga diguncang oleh beberapa penangkapan baru-baru ini di kantor perekrutan regional, di mana para petugas dituduh menerima suap agar laki-laki dapat menghindari wajib militer Ukraina.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.