Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-576: Rusia Lancarkan Serangan Rudal Terbesar dalam Sebulan
Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-576. Zelensky berpidato di kongres AS dan bertemu dengan Biden. Zelensky bertemu Biden.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-576.
Mulai dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berpidato di kongres AS dan bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden.
Dalam pertemuan dengan tertutup, Zelensky mengungkapkan bantuan militer dari AS merupakan hal yang penting untuk Ukraina.
Biden meyakinkan Zelensky untuk tetap mendukung Ukraina.
Rusia dilaporkan telah melancarkan serangan rudal terbesar dalam sebulan.
Selengkapnya, inilah rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-576 yang dikutip dari The Guardian, Jumat (22/9/2023):
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Ukraina, 2 Orang Tewas dan Picu Kebakaran
- Zelensky Bertemu dengan Biden
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terlihat mengunjungi gedung Capitol, Pentagon dan Gedung Putih.
Kunjungan ini merupakan pertemuan Zelensky dengan Presiden AS, Joe Biden.
Berbeda dengan 9 bulan lalu, kunjungan Zelensky ke Washington saat ini tampak lebih sulit.
Pasalnya, beberapa anggota Partai Republik garis keras mengancam akan memblokir permintaan paket bantuan baru yang akan diberikan Biden kepada Ukraina.
Paket bantuan tersebut senilai 24 miliar dollar atau sekitar Rp 369 miliar.
- Zelensky sebut paket bantuan militer adalah hal yang penting dalam membantu Ukraina
Pemimpin mayoritas Chuck Schumer mengungkapkan, dalam pertemuan tertutup, Zelensky mengatakan bantuan militer dari AS penting bagi Ukraina.
Menurutnya, apabila bantuan tersebut tidak didapatkan oleh Ukraina, mereka akan kalah dalam perang melawan Rusia.
“Jika kami tidak mendapatkan bantuan, kami akan kalah perang,” Schumer mengutip ucapan Zelenskiy.
- Biden meyakinkan Zelensky bahwa AS akan tetap mendukung Ukraina
Meskipun Biden mendapatkan tentangan dari Partai Republik, ia berjanji akan tetap mendukung Ukraina dalam perangnya untuk melawan Rusia.
"Bersama dengan mitra dan sekutu kami, rakyat Amerika bertekad untuk memastikan (kami melakukan) semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa dunia mendukungmu,” kata Biden
- AS akan memberikan bantuan militer untuk Ukraina senilai Rp 5 T
Seorang pejabat AS mengatakan AS tetap akan memberikan bantuan militer untuk Ukraina.
Bantuan tersebut berupa sistem pertahanan udara dan munisi tandan tahap kedua yang ditembakkan dengan meriam Howitzer 155 mm.

- Rusia meluncurkan serangan rudal ke beberapa kota di Ukraina
Beberapa kota di Ukraina dari timur ke barat dilanda gelombang serangan rudal terbesar di Rusia dalam sebulan ini.
Serangan rudal tersebut diluncurkan Rusia pada Hari Perdamaian Dunia PBB, tepatnya malam hari.
Akbat serangan rudal tersebut, sedikitnya 2 orang tewas dan dua puluhan lainnya luka-luka.
Peristiwa tersebut bertepatan pada minggu yang sama ketika Zelensky menyampaikan 'formula perdamaian' Ukraina di depan Majelis Umum PBB.
- Werner Hoyer Mengundurkan diri dari Kepala Bank Investasi Eropa (EIB)
Kepala Bank Investasi Eropa (EIB), Werner Hoyer akan mngundurkan diri pada akhir Desember.
Sebelumnya, Hoyer telah berada di EIB selama 12 tahun.
Ia juga telah mengubah EIB menjadi salah sartu penyedia pendanaan iklim terbesar di dunia.
EIB diharapkan memainkan peran kunci dalam upaya pembangunan kembali di Ukraina.
- Rusia luncurkan serangan di kota sebelah barat Donetsk dekat front timur Ukraina
Kepala administrasi kota Kurakhovet, Roman Padun, Rusia telah meluncurkan serangan dan mengakibatkan 13 orang terluka.
Sementara 1 orang berhasil keluar dari reruntuhan.
Pada hari yang sama, terdapat dua serangan di kota tersebut yang memicu kebakaran.
Namun Padun tidak memberikan keterangan lebih jelas mengenai senjata apa yang digunakan dalam serangan tersebut.
- Polandia menghentikan transfer senjata ke Ukraina
Polandia merupakan salah satu pemasok senjata utama Kyiv.
Tidak hanya itu, Polandia merupakan pendukung setia Ukraina.
Namun Polandia mengumumkan untuk menghentikan transfer senjata ke Ukraina.
Keputusan tersebut karena Presiden Volodymyr Zelensky menuduh ibu kota Polandia, Warsawa mempermainkan Rusia dengan melarang impor biji-bijian ke Ukraina.
- Layanan Penuntutan Kerajaan Inggris (CPS) mengesahkan dakwaan terhadap lima orang yang diduga menjadi mata-mata Rusia
CPS mengatakan, terdapat 3 pria dan 2 wanita yang berusia antara 29 dan 45 tahun dituduh bersekongkol dengan Rusia.
Mereka diduga mengumpulkan informasi dan menjadi mata-mata Rusia.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Update Perang Rusia vs Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.