Konflik Rusia Vs Ukraina
Paus Fransiskus Sindir Polandia: Barat Jangan Main-main dengan Nyawa di Ukraina
Paus Fransiskus berkomentar soal Polandia yang menghentikan pasokan senjata ke Ukraian. "Barat jangan main-main dengan nyawa di Ukraina," kata Paus.
TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus menyebut industri senjata sebagai pendorong utama “kemartiran” rakyat Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Ia mengatakan, bahkan menahan pasokan senjata akan meneruskan kesengsaraan mereka.
Selama perjalanan pulang dari Marseille, Prancis, Paus Fransiskus menyinggung keputusan Polandia baru-baru ini untuk menghentikan kiriman senjata ke Ukraina ketika ditanya tentang perang yang sedang berlangsung.
"Saya telah melihat sekarang bahwa beberapa negara menarik diri, dan tidak memberikan senjata. Ini tentu saja akan memulai sebuah proses di mana yang menjadi martir adalah rakyat Ukraina. Dan ini buruk," kata Paus Fransiskus kepada AP News, Sabtu (23/9/2023).
Paus Fransiskus mengakui, ia frustrasi karena inisiatif diplomatik Vatikan tidak membuahkan banyak hasil.
Namun dia mengatakan selain perang Rusia-Ukraina, ada industri senjata yang juga membunuh orang-orang di Ukraina.
Baca juga: Tanggapi Pidato Zelensky di PBB, Polandia Setop Pasok Senjata ke Ukraina
Ia menggambarkan paradoks yang menjadikan Ukraina sebagai “bangsa yang mati syahid”, yaitu pada awalnya banyak negara memberikan senjata kepada Ukraina dan kini membawa senjatanya pergi.
Paus Fransiskus telah lama mengecam industri senjata sebagai “pedagang kematian”.
Namun ia juga menegaskan hak negara untuk membela diri.
Menurut AP News, komentar ini merujuk pada pengumuman perdana menteri Polandia, Mateusz Morawieck yang menghentikan pasokan senjata ke Ukraina karena perselisihan perdagangan gandum.
Paus Fransiskus Dorong Perdamaian di Ukraina
Baca juga: PM Polandia Peringatkan Zelensky untuk Tak Hina Warganya, Singgung Soal Teater Politik
Paus Fransiskus menegaskan, mereka tidak bisa mengabaikan orang-orang Ukraina yang mati dalam perang.
“Kita tidak bisa bermain-main dengan kemartiran rakyat Ukraina,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Sky News.
"Kita harus membantu menyelesaikan masalah dengan cara yang memungkinkan," lanjutnya.
“Bukan untuk membuat ilusi bahwa besok kedua pemimpin akan pergi makan bersama, tapi untuk melakukan apa pun yang mungkin,” tambahnya.
Baca juga: Polandia Berambisi Jadi Negara Militer Terkuat di Eropa, Senjata Bekas Dikirim ke Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.