Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Peringatan Setahun Sabotase Pipa Nord Stream, Diselidiki 3 Negara hingga Pelaku Belum Terungkap

Serangan jaringan pipa Nord Stream tahun lalu memicu ketegangan geopolitik manakala Rusia tengah melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Denmark
Lokasi kebocoran pipa Nord Stream. - Serangan jaringan pipa Nord Stream tahun lalu memicu ketegangan geopolitik manakala Rusia tengah melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina. Apa yang terjadi dengan jaringan pipa Nord Stream? 

Swedia dan Denmark pun melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Sejauh ini, kedua negara tersebut mengklaim bahwa ledakan pipa Nord Stream sengaja dilakukan.

Namun, baik Swedia maupun Denmark belum tahu siapa dalang di balik ledakan pipa Nord Stream.

Ada juga Jerman, yang bekerja sama dengan jaksa federal untuk menyelidiki ledakan pipa Nord Stream.

Baca juga: Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream, Jerman Temukan Bukti Mengarah ke Polandia

Pipa Nord Stream 2 yang dikelola perusahaan energi Jerman, E.ON
Pipa Nord Stream 2 yang dikelola perusahaan energi Jerman, E.ON (Modern Diplomacy)

Pada Januari 2023, mereka menggeledah kapal pesiar Andromeda yang diduga digunakan untuk mengangkut bahan peledak.

Kapal itu kemudian disita dan mereka menemukan ada bekas bahan peledak.

Selama penyelidikan bergulir, spekulasi mengenai dalang hingga bagaimana serangan itu bisa terjadi bermunculan.

Ada pula dugaan bahwa tim yang terdiri dari enam orang telah menyewa kapal pesiar Andromeda dari pelabuhan Rostock untuk melaksanakan operasi tersebut.

Namun, pihak berwenang menolak mengomentari spekulasi tersebut.

“Identitas pelaku dan motif mereka masih menjadi subjek penyelidikan," kata kantor kejaksaan Jerman kepada kantor berita AFP.

Para analisis mengaku tidak terkejut bahwa tiga negara tersebut merahasiakan penyelidikan.

2. Teori Ledakan Pipa Nord Stream: Dilakukan Kelompok Pro-Ukraina

Masih dilansir Al Jazeera, seorang jurnalis investigatif telah melakukan penelitian untuk memecahkan misteri Nord Stream.

Sebelum pipa Nord Stream benar-benar meledak, Intelijen Militer Belanda sudah memperingatkan CIA mengenai rencana Ukraina untuk meledakkan jaringan pipa tiga bulan sebelum insiden terjadi, demikian laporan stasiun penyiaran Belanda NOS dan Die Zeit dan ARD Jerman pada bulan Juni.

The Washington Post membuat klaim serupa.

Baca juga: Soal Pemboman Pipa Nord Stream, Diperkirakan Kelompok Pro-Ukraina Gunakan Ratusan Kilogram Peledak

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa gas alam tidak akan mengalir melalui pipa Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman, jika Moskow menginvasi Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa gas alam tidak akan mengalir melalui pipa Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman, jika Moskow menginvasi Ukraina. (CNN)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan