Sabtu, 16 Agustus 2025

Gempa Bumi di Afghanistan

Update Gempa Bumi Afghanistan : 6 Desa Hancur dan Ratusan Warga masih Terkubur di Bawah Puing-puing

Korban selamat dan korban terjebak di bawah bangunan yang roboh, wajah mereka kelabu karena terkena debu

Penulis: Eko Sutriyanto
Mohsen Karim/ AFP
Warga Afghanistan duduk di depan rumah yang rusak akibat gempa bumi di desa Sarbuland Zendeh Jan, distrik provinsi Herat, pada 7 Oktober 2023 

TRIBUNNEWS.COM, AFGHANISTAN - Diperkirakan korban tewas akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan M 6,2 di Afghanistan barat telah melampaui 2.000 orang.

Jumlah tersebut mungkin akan bertambah mengingat gempa ini  paling mematikan yang melanda negara itu dalam dua dekade terakhir.

Pada hari Minggu, orang-orang berusaha menggali korban tewas dan terluka dengan tangan mereka di Herat, memanjat bebatuan dan puing-puing.

Korban selamat dan korban terjebak di bawah bangunan yang roboh, wajah mereka kelabu karena debu.

Sebuah video yang dibagikan secara online menunjukkan orang-orang membebaskan seorang bayi perempuan dari reruntuhan bangunan setelah terkubur hingga ke lehernya dalam puing-puing.

Baca juga: Update Gempa Bumi Afghanistan: 2.053 Orang Tewas, 9.240 LainnyaTerluka

Sebuah tangan terlihat menggendong tubuh bayi tersebut saat tim penyelamat mengeluarkan anak tersebut dari tanah.

Tim penyelamat mengatakan itu adalah ibu dari bayi tersebut dan tidak jelas apakah sang ibu selamat.

Juru bicara Kementerian Penerangan dan Kebudayaan, Abdul Wahid Rayan mengatakan, selain 2.060 orang tewas ada 1.240 orang luka-luka dan 1.320 rumah hancur total.

"Sekitar enam desa telah hancur dan ratusan warga sipil terkubur di bawah puing-puing dan kami membutuhkan bantuan segera," katanya seperti dilansir dari aljazeera, Minggu (8/10/2023).

Gempa berkekuatan Magnitudo 6,3 melanda 40 km (24 mil) barat laut kota Herat sekitar pukul 11 ​​pagi pada hari Sabtu (06:30 GMT), menurut Survei Geologi AS (USGS).

Gempa susulan yang kuat terasa di provinsi tetangga Badghis dan Farah.

Seorang relawan penyelamat, yang tidak mau disebutkan namanya, dari Zenda Jan,  distrik yang terkena dampak paling parah di Herat mengatakan,  tim SAR tidak terlatih dengan baik dan tidak memiliki peralatan modern.

“Sayangnya kami kehilangan banyak orang di sebelah barat Herat di distrik Zenda Jan dan Ghorian,” katanya.

“Tragedi ini sangat besar, kami tidak dapat menjelaskannya kepada Anda dengan kata-kata sederhana.

Orang-orang masih terjebak di puing-puing, mereka masih hidup, tapi kami tidak dapat menjangkau mereka," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan