Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Preside Jokowi Puji Menlu Retno yang Lantang Bela Palestina di PBB

Menurut Presiden, Retno yang sehari-hari bersikap halus ternyata galak saat membela Palestina.

Tangkapan layar YouTube Kompas TV
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menentang keras infasi Israel ke Palestina di Dewan Keamanan PBB.

Menurut Presiden, Retno yang sehari-hari bersikap halus ternyata galak saat membela Palestina.

"Coba bapak/ibu lihat Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB paling lantang, paling keras dan paling menentang. Saya juga heran ini, Bu Menlu kita ini, orangnya alus tapi kok di Dewan Keamanan galak banget," kata Jokowi saat membuka Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Selasa, (7/11/2023).

Presiden mengatakan dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak akan surut meskipun secara geografis jaraknya jauh.

"Perang di Gaza, hati-hati. Ini juga jauh tapi tetap dukungan kita terhadap Palestina tidak akan surut," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan tiga hal terkait eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza, Palestina.

Pertama dikatakan Retno Pemerintah Indonesia mendesak gencatan senjata antara Israel dan Palestina.

Adapun hal itu disampaikan Retno dalam High-Level Open Debate Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat.

"Indonesia mendesak segera dilakukannya tiga hal pertama, seruan bersama untuk gencatan senjata segera. Diam di tengah desingan peluru dan ledakan roket yang memekakkan telinga adalah sangat mengerikan," kata Retno dalam keterangannya dikutip Kamis (26/10/2023).

Retno melanjutkan dukungan mutlak terhadap salah satu pihak telah memicu penggunaan kekerasan yang tidak proporsional, pelanggaran hukum humaniter internasional, dan impunitas.

"Menjadi kewajiban kolektif kita untuk mengakhiri siklus
kekerasan sebelum tereskalasi menjadi bencana kawasan dan global," kata Menlu.

Kedua kata Menlu pemerintah Indonesia mendesak akses kemanusiaan menjadi hal yang diprioritaskan.

"Lebih dari dua juta nyawa warga Gaza terancam karena tidak adanya akses terhadap kebutuhan dasar. Konvoi bantuan kemanusiaan terkendala dan terancam oleh baku tembak. Dewan Keamanan harus segera mendesak akses bantuan kemanusiaan yang aman dan lancar serta penghormatan terhadap hukum humaniter internasional," kata Menlu.

Terakhir kemanusiaan harus dikembalikan ke Dewan Keamanan, kata Retno.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan