Senin, 29 September 2025

Polwan Naik Pangkat Setelah Menyusui Bayi Korban Bencana

Sebagai seorang ibu, dia memiliki naluri untuk mendengar suara tangisan bayi dan menggendongnya secara alami.

Editor: Hasanudin Aco
Shutterstock
Ilustrasi ibu menyusui 

Setelah beberapa saat, Dionisio membawa kembali bayi itu kepada bibinya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bibinya karena sudah mengizinkan saya untuk memberi sedikit ASI saya kepada bayi dan kami meninggalkan tempat itu,” kata Dionisio.

Tindakan solidaritas itu membuat Dionisio banyak dipuji oleh masyarakat Meksiko dan orang-orang dari berbagai belahan dunia.

“Saya sangat menghargainya [Dionisio]. Karena dia sendiri harus meninggalkan bayinya untuk bekerja dan sekarang ia membantu bayi yang membutuhkan pertolongan,” bunyi salah satu komentar di media sosial.

“Selamat karena mampu menggabungkan rasa keibuan dengan tanggung jawab pekerjaan,” tulis pengguna internet lain.
“Kami membutuhkan lebih banyak orang sepertinya di dunia ini, tolong,” bunyi komentar lain.

Arisbeth Dionisio menerima kenaikan pangkat dan diploma penghargaan atas “panggilannya untuk melayani“ dari SSC.
Arisbeth Dionisio menerima kenaikan pangkat dan diploma penghargaan atas “panggilannya untuk melayani“ dari SSC. ()

‘Jangan kehilangan kepekaan’

Setelah kembali dari penugasannya di Acapulco pekan lalu dan foto yang menunjukkan dirinya memberikan ASI kepada bayi menjadi viral, Dionisio mendapat ganjaran dari para atasannya berupa kenaikan pangkat ‘atas panggilannya dalam melayani warga negara dan menjunjung tinggi nama SSC‘.

“[Dionisio] menjadi contoh kemanusiaan bagi semua orang,“ kata Sekretaris SSC, Pablo Vázquez Camacho, dalam cuitannya di X.

Setelah bekerja 10 tahun sebagai petugas keamanan, bagi Dionision, membantu bayi itu dan para korban Acapulco menjadi salah satu misi yang memberinya kepuasaan tersendiri.

“Selama saya bekerja, ini menjadi kejadian paling relevan bagi saya,“ ujar Dionision dengan nada yakin.

Lebih dari 100 petugas kesehatan dan aparat kepolisian yang datang ke Acapulco menjadi pihak pertama yang dikirim untuk membantu warga kota itu setelah Badai Otis.

“Semuanya terasa sangat berat, semua orang kesakitan, karena badai itu membawa banyak kehancuran,“ Dionisio mengingat.

Kelompok penyelamat menemukan mayat-mayat dan membantu dalam mengangkat puing-puing di berbagai permukiman kota itu.

'Kami semua merasa itu adalah tempat paling aman bagi anak-anak’ - Kesaksian orang tua yang kehilangan dua putra imbas ledakan RS Al-Ahli

Dionisio menyuarakan pentingnya dalam situasi seperti itu, orang-orang harus memiliki rasa empati terhadap segala bentuk kebutuhan, khususnya dengan anak-anak dan kaum minoritas.

“Kami harus mengingatkan publik agar mereka tidak kehilangan rasa kemanusiaan. Saya percaya semua orang, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun, pasti membutuhkan sesuatu. Dan kami tidak perlu menunggu sampai itu datang ke kita, atau bertanya ‘mengapa saya membantu?‘“

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan