Konflik Palestina Vs Israel
Kutuk Tindakan PM Israel Benjamin Netanyahu, Joe Biden: Menduduki Gaza Merupakan Kesalahan Besar
Amerika mengaku tidak pernah mengizinkan Israel untuk melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk perbuatan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait gempuran yang dilakukan pasukan IDF ke kompleks fasilitas medis Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza Palestina.
“Saya telah menjelaskan kepada Israel bahwa saya pikir adalah kesalahan besar bagi mereka untuk berpikir bahwa mereka akan menduduki Gaza,” kata Biden pada konferensi pers di San Francisco.
“Yang saya maksud melakukan segala daya untuk Israel yakni membantu para sandera agar terbebas dari militan Hamas. Tapi saya tidak bermaksud membantu militer Israel dalam melakukan genosida di Palestina,” tambah Biden sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan tersebut dilontarkan Biden usai sejumlah negara besar mengutuk pemerintahan Amerika yang terang – terangan memberikan dukungan kepada Israel untuk melakukan serangan ke Gaza Palestina.
Baca juga: Joe Biden Yakin Israel Akan Gagal Kuasai Gaza
Meski Amerika menjadi pemasok utama senjata Israel sejak tahun 1948, namun Biden mengatakan bahwa negaranya tidak pernah mengizinkan Israel untuk melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.
"Kami tidak mengizinkan operasi militer mereka di sekitar rumah sakit. Keputusan tersebut berada sepenuhnya di tangan militer Israel, " kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.
Israel Dikecam Banyak Negara
Pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang atas serangan yang dilakukan pasukan Hamas.
Sejumlah negara besar di dunia kompak mengecam tindakan Israel, seperti pimpinan tertinggi Iran yaitu Presiden Ebrahim Raisi yang menyuarakan negara-negara Islam untuk memboikot Israel.
"Tidak ada cara lain selain melawan Israel, kami mencium tangan Hamas atas perlawanannya terhadap Israel," kata Raisi dalam pidatonya di pertemuan puncak gabungan Islam-Arab di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Tindakan serupa juga turut dilakukan Turki, melalui Ketua Parlemen Numan Kurtulmus pemerintah Turki menyatakan bahwa pihaknya akan menghentikan kerjasama dengan perusahaan yang mendukung agresi Israel.
Tidak hanya itu, Kurtulmus juga menegaskan tidak akan membeli apapun dari perusahaan yang mendukung agresi Israel serta akan membuang apa yang sudah dibeli.
Konflik Palestina Vs Israel
Unit Militer Israel Geram atas 'Penyesalan' Netanyahu terkait Serangan RS Nasser |
---|
Paus Leo XIV Minta Israel dan Hamas segera Berdamai dan Lepas Masing-masing Sandera |
---|
Pasukan Darat Israel Sudah Buka Jalan ke Kota Gaza, Serbuan Besar-besaran Segera Terjadi |
---|
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
---|
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.