Sabtu, 6 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sheikh Naim Qassem Bersumpah Lenyapkan Israel jika Berani Usir Warga Palestina dari Jalur Gaza

Israel akan dilenyapkan jika mencoba mengusir warga Palestina dari Gaza, ujar pejabat senior Hizbullah, Sheikh Naim Qassem.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
ANWAR AMRO / AFP
Wakil ketua kelompok Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan pidato dalam rapat umum di Beirut pada 13 Oktober 2023. Israel akan dilenyapkan jika mencoba mengusir warga Palestina dari Gaza, ujar Sheikh Naim Qassem. 

Para analis berspekulasi bahwa faksi-faksi Palestina di Lebanon sangat ingin membuka front kedua jika Hizbullah memulai serangan.

Oleh karena itu, ada kemungkinan Lebanon terlibat dalam perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, yang didukung oleh faksi-faksi Palestina.

Gambar diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 18 Oktober 2021, menunjukkan kepala gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi dari lokasi yang dirahasiakan. Nasrallah mengatakan bahwa gerakannya yang didukung Iran memiliki 100.000 pejuang
Gambar diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 18 Oktober 2021, menunjukkan kepala gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi dari lokasi yang dirahasiakan. (Al-Manar / AFP)

Baca juga: Elon Musk Gratiskan Warga Israel Isi Daya Mobil Listrik di Tesla Supercharger Selama Perang

Apa peran Hizbullah di Lebanon?

Hizbullah memiliki menteri di pemerintahan dan anggota di parlemen.

Pihak-pihak di Lebanon yang menentang Hizbullah menuduh kelompok tersebut mendorong Lebanon ke dalam konflik.

Hizbullah menjadi lebih menonjol secara politik setelah Suriah, sekutu dekat Hizbullah, menarik diri dari Lebanon menyusul pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri pada tahun 2005.

Hariri, seorang politisi Sunni, melambangkan pengaruh Saudi dalam politik Lebanon.

Pada tahun 2016, politisi Kristen yang didukung Hizbullah Michel Aoun menjadi presiden.

Dua tahun kemudian, Hizbullah dan sekutunya memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum pertama di negara itu dalam sembilan tahun terakhir.

Pada pemilu tahun 2022, blok politik Hizbullah kehilangan mayoritasnya tetapi kelompok tersebut terus memegang kekuasaan dalam politik negara tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan