Sabtu, 8 November 2025
Deutsche Welle

Jerman Desak 'Tanggung Jawab Internasional' untuk Gaza

Dalam wawancara eksklusif dengan DW, Menlu Jerman Annalena Baerbock bahas peran masyarakat internasional dalam konflik antara Israel-Hamas,…

Deutsche Welle
Jerman Desak 'Tanggung Jawab Internasional' untuk Gaza 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock menyerukan agar masyarakat internasional memainkan perannya di Gaza demi melindungi warga sipil, setelah konflik antara Israel dan Hamas berakhir nanti. Komentar itu disampaikan dalam wawancara eksklusifnya dengan DW pada Senin (20/11).

Baerbock telah mengunjungi Israel sebanyak tiga kali sejak pecah konflik pada 7 Oktober lalu, ketika kelompok militan Hamas menyerang Israel yang menewaskan 1.200 orang serta menyandera sekitar 240 orang.

Sebagai tanggapannya, Israel kemudian melancarkan serangan udara dan operasi darat berskala besar di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas, hingga saat ini lebih dari 13.000 orang telah tewas di Gaza.

Berbicara dengan Jaafar Abdul-Karim dari DW, Baerbock membela sikap Jerman yang menentang gencatan senjata jangka panjang. Baerbock juga menekankan, prioritas utama adalah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza.

Baerbock: Peran masyarakat internasional

Menlu Jerman tersebut juga mengatakan, setelah konflik Israel-Hamas ini berakhir nanti, masyarakat internasional harus bertanggung jawab atas stabilitas di Jalur Gaza dalam konteks solusi dua negara.

"Untuk memastikan keamanan, kita membutuhkan tanggung jawab internasional," kata Baerbock kepada DW.

Baerbock menggaris bawahi, masyarakat internasional juga memikul tanggung jawab yang sama beratnya dalam konflik-konflik lain yang terjadi baru-baru ini.

"Kami telah belajar dari perang yang mengerikan di Balkan Barat di Eropa. Di sana, komunitas internasional juga memikul tanggung jawab untuk melindungi warga sipil. Di sana juga terjadi situasi di mana telah dilakukan kejahatan terburuk, dan para aktor di wilayah itu telah kehilangan harapan dan kepercyaaan. Saya melihat hal yang sama di sana [di Timur Tengah]," ujarnya.

Seruan internasional untuk gencatan senjata segera juga semakin meningkat. Namun, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa justru mendesak "jeda kemanusiaan" jangka pendek untuk memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan bisa segera masuk ke Gaza, dengan alasan gencatan senjata lebih panjang dapat memberikan peluang bagi Hamas untuk menyusun kekuatan.

"Untuk gencatan senjata, Israel dan Hamas harus setuju untuk berhenti saling menyerang. Itu berarti Israel tidak akan mampu lagi mempertahankan diri di tengah serangan rentetan rudal yang terus berlanjut," kata Baerbock, seraya menambahkan bahwa "Israel harus melindungi penduduknya."

Warga Gaza 'harus dilindungi'

Baerbock juga menekankan, Jerman telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dan beberapa negara Arab lainnya "untuk melakukan segala upaya yang mungkin dilakukan, untuk memastikan warga Gaza memiliki tempat yang aman di mana mereka tidak akan terbunuh, dan mendapat akses air bersih, serta obat-obatan."

Dalam sebuah kunjungannya ke Israel bulan lalu, Baerbock menyampaikan kepada pemerintah Israel "bahwa warga Gaza harus dilindungi."

"Pertarungan mereka adalah dengan organisasi teroris, Hamas, yang ingin menghancurkan Israel, dan bukan dengan warga sipil di Gaza yang tak berdosa, perempuan dan anak-anak, warga Palestina yang tak berdosa," katanya.

Jerman, bersama dengan Israel, Uni Eropa, Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris.

Baerbock juga menanggapi kritik terhadap kebijakan pemukiman pemerintah Israel di Tepi Barat, yang telah diklasifikasikan ‘ilegal' di bawah hukum internasional oleh Mahkamah Internasional.

Sumber: Deutsche Welle
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved