Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Rilis Daftar Negara Berbahaya untuk Dikunjungi Warganya, Indonesia Masuk di Dalamnya

Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) mengatakan tingkat ancaman terhadap warga Israel di 80 negara telah meningkat akibat perang Gaza.

Editor: Willem Jonata
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Massa yang mengatasnamakan Solidaritas Semarang Bela Palestina melakukan aksi mendukung Palestina berkaitan dengan agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/5/2021). Aksi damai ini digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM - Israel menerbitkan travel warning atau peringatan perjalanan sebagai informasi untuk warganya yang akan bepergian ke luar negeri.

Peringatan tersebut juga ditujukan bagi warganya yang sedang berada di luar negeri agar berhati-hati dan mengambil langkah untuk pergi.

Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) mengatakan tingkat ancaman terhadap warga Israel di 80 negara telah meningkat akibat perang Gaza.

“Hal ini bertepatan dengan peningkatan hasutan, percobaan serangan, dan manifestasi anti Israel yang meluas secara terus-menerus dan signifikan di banyak negara,” katanya seperti dikutip Jerusalem Post.

Menurut dia, ada potensi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Oleh karenanya warga Israel harus memperhitungkan hal itu.

Bahkan di sejumlah negara barat seperti Inggris, Jerman, Prancis, yang tadinya masuk kategori aman, kini naik ke tingkat bahaya level dua (ada potensi ancaman). Setali tiga uang dengan Brasil, Argentina, Australia, dan Rusia.

Di level itu, warga Israel disarankan berhati-hati untuk mencegah hal-hal tak diinginkan.

Dalam kasus lain, seperti di Afrika Selatan, Eritrea, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Turkmenistan, peringatan tersebut dinaikkan ke level 3 (ancaman sedang).

Di level itu, warga Israel disarankan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke destinasi tersebut.

NSC merekomendasikan warga Israel untuk menunda perjalanan ke negara-negara dengan tingkat ancaman tinggi (level 4) seperti di Timur Tengah atau Kaukasus Utara, negara-negara di sekitar Iran, dan beberapa negara Muslim di Asia.

Jika ada warga Israel sudah terlanjur berada di negara yang masuk daftar tersebut, disarankan untuk pergi dari sana.

Demonstran pro-Palestina memegang slogan dan plakat yang mewakili bendera Israel dengan Swastika Nazi di dalam Bintang Daud saat mereka mengambil bagian dalam unjuk rasa menentang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Turki, di Istanbul, pada 4 November 2023, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Demonstran pro-Palestina memegang slogan dan plakat yang mewakili bendera Israel dengan Swastika Nazi di dalam Bintang Daud saat mereka mengambil bagian dalam unjuk rasa menentang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Turki, di Istanbul, pada 4 November 2023, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (YASIN AKGUL / AFP)

Sementara Indonesia dalam rilis NSC masuk dalam kategori mixed travel warning (level 3 dan 4). Itu artinya menurut NSC, ada peringatan ancaman yang berbeda untuk wilayah berbeda di negara tersebut.

Di situs NSC, disebut bahwa wilayah Papua Barat, Kepulauan Sulawesi, Sumatera, Provinsi Aceh masuk level 3. 

Jawa memiliki tingkat ancaman yang tinggi (Level 4) untuk warga Israel.

Di Asia Tenggara bukan hanya Indonesia yang masuk dalam daftar berbahaya dengan kategori mixed travel warning. Filipina dan Thailand juga masuk kategori tersebut dalam daftar Israel.

Jika sudah kadung berada di negara yang dinilai berbahaya, warga Israel disarankan menjauhi aksi demonstrasi dan protes berkait perang Gaza.

Mereka yang ingin bepergian ke luar negeri juga wajib memantau situasi terkini destinasi tujuan. Apakah di sana ada aktivitas anti-Israel atau anti-Yahudi, tak terkecuali negara-negara yang sebagian besar dianggap aman.

Saat berada di luar negeri, warga Israel harus menghindari memamerkan simbol-simbol Israel dan Yahudi, serta pertemuan besar yang dihadiri pejabat Israel dan Yahudi.

Mereka yang melakukan perjalanan juga harus menyimpan informasi kontak kedutaan atau konsulat serta layanan darurat, demikian imbauan NSC.

Diketahui, seruan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina seiring perang berkecamuk di Gaza mengemuka di berbagai negara di belahan dunia.

Seorang demonstran pro-Palestina berpakaian unik seperti boneka memimpin demonstrasi di luar tempat pertemuan Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (AGOA) yang akan diadakan di pusat NASREC di Johannesburg pada tanggal 4 November 2023.  Mereka menganggap serangan Israel ke Gaza sebagai Genosida.
Seorang demonstran pro-Palestina berpakaian unik seperti boneka memimpin demonstrasi di luar tempat pertemuan Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (AGOA) yang akan diadakan di pusat NASREC di Johannesburg pada tanggal 4 November 2023. Mereka menganggap serangan Israel ke Gaza sebagai Genosida. (MARCO LONGARI / AFP)

Mereka bahkan mengutuk Israel karena serangan yang dilancarkan tentara mereka, telah menewaskan lebih dari 15 ribu warga Pelestina. Sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Tak sedikit menyerukan agar perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu diseret ke pengadilan Insternasional dengan tuduhan kejahatan perang.

Namun, dukungan publik internasional terhadap Palestina dan aksi gencatan senjata sama sekali tak membuat Netanyahu gentar.

Ia ngotot terus mengobarkan perang hingga misi utama mereka menghabisi militan Hamas hingga ke akar tercapai.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan