Rabu, 3 September 2025

DPR AS Setujui Penyelidikan Pemakzulan Joe Biden, Apa yang Terjadi?

DPR Amerika Serikat (AS) menyetujui untuk melakukan penyelidikan pemakzulan Presiden Joe Biden. Apa yang terjadi?

ANDREW CAballero-REYNOLDS / AFP
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Carpenters International Training Center di Las Vegas, Nevada, pada 8 Desember 2023. 

Hal ini kemudian dibantah oleh Hunter Biden sendiri.

Baca juga: Israel Banjiri Terowongan Hamas, Pernyataan Biden Sinyal AS Tumbalkan Sandera?

Namun, pada sidang pemakzulan tingkat tinggi pada bulan September, ketiga saksi ahli dari Partai Republik yang memberikan kesaksian mengakui bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan langsung tentang aktivitas kriminal apa pun yang dilakukan Biden.

Dua orang saksi mengakui bahwa informasi yang disampaikan panitia selama ini tidak bersifat korupsi.

Alasan Pemungutan Suara Baru Dilakukan

WASHINGTON, DC - 7 OKTOBER: Presiden Joe Biden berbicara tentang serangan Hamas di Israel bersama Menteri Luar Negeri Antony Blinken dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih pada 7 Oktober 2023 di Washington, DC.
WASHINGTON, DC - 7 OKTOBER: Presiden Joe Biden berbicara tentang serangan Hamas di Israel bersama Menteri Luar Negeri Antony Blinken dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih pada 7 Oktober 2023 di Washington, DC. (SAMUEL CORUM / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / GETTY IMAGES MELALUI AFP)

Anggota DPR dari Partai Republik secara informal memulai penyelidikan terhadap Biden tiga bulan lalu, tetapi pemungutan suara pada hari Rabu meresmikannya.

Partai Republik mengatakan dengan mengizinkan penyelidikan tersebut, Gedung Putih akan dipaksa untuk bekerja sama.

Pada bulan November, seorang pengacara senior Gedung Putih menggambarkan penyelidikan tersebut sebagai tidak sah karena DPR belum meresmikan penyelidikan pemakzulan melalui pemungutan suara.

Baca juga: AS dan Israel Makin Tunjukkan Perpecahan, Biden Sempat Sebut Sering Berselisih dengan Netanyahu

Gedung Putih telah menolak upaya untuk memaksanya menyerahkan informasi dengan alasan perlunya pemungutan suara penuh di DPR.

Penyelidikan ini juga bisa menjadi platform bagi Partai Republik untuk menyoroti tuduhan mereka bahwa presiden telah berperilaku korup.

Biden sedang mempersiapkan pertandingan ulang pemilu dengan Donald Trump, presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali dan saat ini sedang mempersiapkan empat persidangan pidana.

Trump telah mendorong sekutu Partai Republiknya di Kongres untuk bergerak cepat dalam memakzulkan Biden.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan