Jumat, 5 September 2025

Tak Ada Bukti Kesalahan Joe Biden, tapi DPR AS Tetap Sahkan Penyelidikan Pemakzulan

DPR AS tetap mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Joe Biden, meski tidak ada bukti yang menunjukkan kesalahan sang presiden.

ANNA MONEYMAKER / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP
WASHINGTON, DC - 23 OKTOBER: Presiden AS Joe Biden berbicara dalam sebuah acara di Auditorium Pengadilan Selatan di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Gedung Putih pada 23 Oktober 2023 di Washington, DC. - DPR AS tetap mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Joe Biden, meski tidak ada bukti yang menunjukkan kesalahan sang presiden. 

"Semua ini tidak memiliki kredibilitas, tidak memiliki legitimasi, dan tidak memiliki integritas. Ini hanya tontonan," kata perwakilan Partai Demokrat, Jim McGovern, dalam debat terbuka, dilansir AP.

Beberapa anggota DPR AS dari Partai Rebpublik, juga ragu-ragu melakukan pemungutan suara mengenai pemakzulan Biden karena takut akan dampak politik yang signifikan.

Mereka yang ragu-ragu adalah yang berasal dari distrik yang terpecah secara politik.

Baca juga: Nasib Sial Joe Biden: Kini Terancam Dimakzulkan dan Putranya Tersandung Kasus Pajak

Tetapi, pemimpin Partai Republik telah menyatakan dalam beberapa pekan terakhir, resolusi itu hanya sebuah langkah dalam proses, bukan keputusan untuk memakzulkan Biden.

Pernyataan itu tampaknya berhasil memenangkan hati-hati orang yang skeptis.

Senat: Tak Ada Bukti yang Menunjukkan Presiden Bersalah

Senator Chuck Grassley tiba di Gedung Capitol AS pada 26 September 2023 di Washington, DC.
Senator Chuck Grassley tiba di Gedung Capitol AS pada 26 September 2023 di Washington, DC. (Anna Moneymaker / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Beberapa jam sebelum pemungutan suara dilakukan, Senator Chuck Grassley mengakui penyelidikan pemakzulan terhadap Biden yang dilakukan Partai Republik tidak menghasilkan fakta apapun yang menunjukkan adanya kesalahan sang presiden.

"Tidak ada bukti mengenai hal itu," kata Grassley, Rabu, dikutip dari News Republic.

"Saya hanya akan mengikuti fakta yang ada, dan fakta itu belum membawa saya ke titik di mana saya dapat mengatakan Presiden bersalah," lanjutnya, mengaitkan Biden dengan urusan bisnis putranya.

Sementara itu, Biden lewat pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih, mengecam disahkannya penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya.

Biden menggambarkan hal tersebut sebagai "aksi politik" anggota DPR AS dari Partai Republik.

"Alih-alih membantu membuat kehidupan warga Amerika lebih baik, mereka justru fokus menyerangs aya dengan kebohongan."

"Alih-alih melakukan pekerjaan mendesak yang perlu diselesaikan, mereka memilih membuang-buang waktunya untuk aksi politik yang tak berdasar, yang bahkan diakui oleh Partai Rebublik di Kongres bahwa tidak ada bukti," tuturnya, Kamis (14/12/2023).

Penyelidikan Pemakzulan Masih akan Berlangsung hingga 2024

WASHINGTON, DC - 25 OKTOBER: Ketua DPR AS yang baru terpilih Mike Johnson (R-LA) menyampaikan pidato bersama rekan-rekan Partai Republik di tangga Front Timur Dewan Perwakilan Rakyat di US Capitol pada 25 Oktober 2023 di Washington, DC.
WASHINGTON, DC - 25 OKTOBER: Ketua DPR AS yang baru terpilih Mike Johnson (R-LA) menyampaikan pidato bersama rekan-rekan Partai Republik di tangga Front Timur Dewan Perwakilan Rakyat di US Capitol pada 25 Oktober 2023 di Washington, DC. (CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / GETTY IMAGES MELALUI AFP)

Dengan DPR AS mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Hie Biden, maka penyelidikan itu akan berlangsung hingga 2024 mendatang.

Hal ini dapat menimbulkan kesulitan besar bagi presiden di tengah tahun pemilu.

Dalam jangka pendek, tindakan DPR ini memberikan tiga komite DPR yang dikuasai Partai Republik yang memimpin penyelidikan lebih banyak wewenang untuk mendapatkan dokumen dan memanggil saksi.

Baca juga: Alasan DPR AS Gelar Penyelidikan Pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan