Jumat, 15 Agustus 2025

Pembangunan IKN mencapai ‘groundbreaking’ tahap tiga, Jokowi klaim sudah ada investor asing - Bagaimana nasib IKN dan apa dampaknya pada APBN?

Pengamat ekonomi memperingatkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berpotensi membebani biaya pembangunan ratusan triliun ke APBN…

BBC Indonesia
Pembangunan IKN mencapai ‘groundbreaking’ tahap tiga, Jokowi klaim sudah ada investor asing - Bagaimana nasib IKN dan apa dampaknya pada APBN? 

"Memang progres (pembangunan IKN) setiap bulan harus dicek, dilihat,” ujar Jokowi saat meninjau pembangunan di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (20/12).

Dia meyakini, pembangunan sejumlah proyek yang ada di IKN saat ini menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.

“Ini yang saya bilang setelah yang satu masuk, yang lain pasti berbondong-bondong, yang lain berbondong-bondong, yang di belakangnya akan berbondong-bondong lagi, dengan ini yang berbeda-beda ada hotel, ada mal, ada sport center, ada rumah sakit," jelas Jokowi.

Kepada wartawan BBC Nicholas Marsh, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengeklaim "tengah dalam proses menandatangani sejumlah kesepakatan" dengan investor asing.

"Investor internasional perlu waktu. Biasanya, mereka baru masuk setelah melakukan studi kelayakan, melihat situasi topografi dan kondisi lingkungan. Jadi mereka perlu waktu," ujar Bambang, Selasa (20/12).

OIKN mengeklaim telah meraih total realisasi komitmen peminatan investasi mencapai Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama tahap 1 hingga tahap 3 pada 2023, menurut kantor berita Antara.

Sebelumnya, pada November silam, Jokowi mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun investasi asing yang masuk ke IKN Nusantara. Namun, ia meyakini investor luar negeri akan segera masuk ke IKN setelah investor lokal bergerak.

“Saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di San Francisco, Amerika Serikat seperti diberitakan Kompas.com.

Akan tetapi, Kepala Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho, mengatakan bahwa investor asing masih ragu untuk melakukan investasi langsung karena IKN masih berada di ambang ketidakpastian.

Ketidakpastian tersebut berasal dari pemilihan presiden yang akan diselenggarakan Februari 2024 mendatang, dengan masing-masing kandidat memiliki sikap berbeda terhadap kelanjutan IKN.

“Ini ada tiga kandidat calon presiden; yang satu melanjutkan, yang satu mungkin melanjutkan tetapi mungkin ada perubahan, lalu yang selanjutnya mengkaji ulang. Investor pasti akan ragu, ini siapa yang akan kepilih,” kata Andry kepada BBC News Indonesia.

Oleh karena itu, ia menilai para investor asing masih menunda keputusan mereka untuk berinvestasi. Hal tersebut terlihat dari faktanya investasi langsung yang masuk baru digelontorkan oleh investor lokal.

“Kalau investor lokal, mereka paham kondisi yang ada. Tapi investor asing merasa bahwa biaya politiknya masih terlalu besar bagi mereka,“ ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan keuntungan bisnis dari IKN itu sendiri baru akan terlihat setelah 20 hingga 30 tahun ke depan, bukan dalam waktu setahun atau dua tahun. Sebab, pemerintah masih harus meyakinkan masyarakat untuk berpindah ke IKN.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan