Konflik Palestina Vs Israel
Lagi-lagi Israel Telanjangi dan Todong Senjata Puluhan Warga Palestina, Kini Ada Wanita & Anak-anak
Beredar video yang memperlihatkan puluhan warga Palestina ditelanjangi oleh tentara Israel di sebuah lapangan. Bahkan ada wanita dan anak-anak.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan militer Israel kembali melakukan tindakan keji dengan menelanjangi puluhan warga Palestina di stadion di Gaza bernama Yamouk.
Dikutip dari New Arab, video yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan puluhan pria, wanita, dan anak-anak yang ditelanjangi hingga hanya tersisa pakaian dalam yang dikenakannya.
Pada video berdurasi 1 menit 27 detik tersebut, tampak puluhan warga Palestina berbaris di lapangan Yamouk.
Selain itu, mata mereka pun turut ditutup dan dipaksa untuk berlutut.
Tank-tank milik Israel pun terlihat dalam rekaman tersebut sekaligus pasukan militer yang turut menodongkan senjata mereka ke arah warga Palestina tersebut.
Kemudian, di akhir video, tampak pula seorang tentara Israel menggendong bayi yang terbungkus selimut.
Baca juga: AS Tolak Permintaan Heli Apache Terbaru oleh Israel, Pengiriman Amunisi Tank Dipercepat
Adapun video tersebut dilaporkan direkam oleh seorang wartawan Israel.
Salah satu akun media sosial (medsos) yang mengunggah video tersebut adalah media Palestina, Quds News Network di akun X resminya.
Dalam cuitannya, media Palestina tersebut mendesak agar masyarakat dunia berseru untuk menghentikan praktik semacam itu yang dilakukan Israel.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi hak asasi manusia telah mengkonfirmasi bahwa pasukan Israel melakukan eksekusi lapangan terhadap warga sipil di Gaza setelah acara paksa memindahkan mereka dari pusat-pusat pengungsian dan menelanjangi mereka," tulis media tersebut dikutip pada Rabu (27/12/2023).
Israel Pernah Lakukan Hal Serupa, Video Beredar Luas

Sebelumnya, pada 8 Desember 2023, beredar video yang menunjukkan sekelompok pria yang ditelanjangi, berlutut di tanah, dan dijaga oleh tentara Israel.
Dikutip dari BBC, hal tersebut dilakukan untuk mencari anggota Hamas.
Adapun para pria itu disebut dibawa dengan truk dari Beit Lahia di Gaza utara ke tempat yang tidak diketahui.
Hal ini disampaikan oleh salah satu pemuda Palestina berumur 22 tahun yang menjadi salah satu orang yang ditahan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tersebut.
Pria yang enggan disebut namanya itu mengungkapkan setibanya di sebuah tempat, mereka dipilih secara acak oleh tentara IDF untuk diinterogasi terkait apakah ada hubungan dengan Hamas.
Pria itu pun menjadi salah satu yang turut diinterogasi.
Dia mengaku dibawa ke lokasi lain sebelum disuruh pulang.
Baca juga: Tolak Gencatan Senjata, IDF Sebut Israel Bakal Terus Perangi Hamas hingga Beberapa Bulan ke Depan
Pria tersebut juga mengaku tiba di rumahnya sekitar pukul 01.40 dini hari waktu setempat.
“Mereka membebaskan kami semua, kecuali ayah dan sepupu tertua saya. Ayah saya bekerja untuk UNRWA. Saya tidak tahu mengapa mereka membawanya,” katanya.
“Kami berjalan tanpa alas kaki di jalan dalam kegelapan, dengan jalanan penuh batu dan kaca," sambung pria itu.
Sementara penasihat senior Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu sosok yang bertanggung jawab atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Regev mengklaim ada kemungkinan bahwa beberapa dari mereka adalah pekerja PBB.
Baca juga: Netanyahu Dorong Warga Tinggalkan Gaza secara Sukarela, Kemlu Palestina Kecam Rencana Pengusiran
Namun ia menyatakan bahwa hal itu tidak "secara otomatis" berarti mereka juga bukan anggota Hamas.
Dia mengatakan Hamas mengendalikan serikat pekerja UNRWA dan bahwa kelompok tersebut memiliki “aktivis di berbagai organisasi, hal ini seharusnya tidak mengejutkan siapa pun”.
Direktur komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengatakan kepada BBC bahwa badan tersebut "memiliki proses pengawasan dan penyaringan untuk semua stafnya" yang juga dilakukan "dengan pemerintah tempat kami bekerja".
“Untuk Gaza dan Tepi Barat, UNRWA juga membagikan daftar ini kepada pemerintah Israel sebagai pemerintah pendudukan,” ujarnya.
"UNRWA tidak pernah menerima tanggapan dari Israel terhadap daftar tersebut," tambahnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.