Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

51 Perempuan Gaza Ditahan oleh Israel, Termasuk Lansia dan Anak-anak

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan PPS mengatakan 51 wanita di Gaza ditahan di sebuah penjara Damon di Israel utara.

JACK GUEZ / AFP
Asap mengepul selama pemboman Israel di Jalur Gaza digambarkan dari posisi di sepanjang perbatasan di Israel selatan pada 4 Januari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan serta Perkumpulan Tahanan Palestina (PPS) pada Kamis mengatakan 51 wanita di Gaza ditahan di sebuah penjara Damon di Israel utara.

Komisi dan PPS mengatakan 51 tahanan perempuan tersebut adalah nama-nama yang tersedia di penjara Damoun hingga akhir pekan lalu.

Adapun dari 51 tahanan perempuan tersebut di antaranya perempuan lanjut usia dan anak-anak.

Dalam pernyataan tersebut, terdapat beberapa data yang diberikan oleh para tahanan tentang kondisi mereka.

“Para tahanan tersebut menghadapi pelecehan dan penghinaan dan ditahan dalam kondisi yang tragis,” kata pernyataan itu, dikutip dari Anadolu.

Namun hingga saat ini, jumlah pasti seluruh warga Palestina yang ditahan oleh Israel tidak bisa dipastikan.

Baca juga: Israel Mau Pecah Gaza Berdasarkan Klan, Otoritas Suku Palestina: Rencana Adu Domba yang Menipu 

Tidak hanya itu, tempat penahanan dan kondisi mereka juga tidak dapat diketahui.

Hal tersebut lantaran tentara IDF terus melakukan kejahatan penghilangan paksa terhadap mereka, dan menghalangi tim hukum yang berafiliasi dengan lembaga hak asasi manusia untuk mengunjungi dan mencari informasi mereka, dikutip dari WAFA.

Mereka juga menolak Komite Internasional Palang Merah untuk mengecek kondisi para tahanan.

Dengan adanya pernyataan yang dirilis oleh Komisi dan PPS, satu-satunya data yang diumumkan oleh administrasi penjara Israel adalah 661 tahanan Gaza.

Asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 2 Januari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 2 Januari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP)

Sementara itu, menurut kesaksian para tahanan Gaza setelah pembebasan, tingkat penyiksaan dan pelecehan yang dilakukan oleh tentara IDF terus meningkat.

Sejak awal agresinya terhadap Jalur Gaza, otoritas pendudukan telah menerapkan beberapa perintah militer dan amandemen hukum terkait dengan tahanan Gaza.

Mereka menerapkan lebih banyak kejahatan kepada para tahanan, terutama bagi mereka yang Sejak awal agresinya terhadap Jalur Gaza, tentara IDF telah menerapkan beberapa perintah militer dan amandemen hukum terkait dengan tahanan Gaza.

Bulan lalu, kantor media pemerintah Gaza mengatakan setidaknya 2.600 warga Palestina telah ditahan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Akibat serangan tersebut, warga Palestina yang tewas hingga saat ini berjumlah 22.313 orang dan warga yang mengalami luka-luka sebanyak 57.286 orang.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza.

60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur.

Sementara hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan