Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tunjuk Profesor Hukum Internasional Jadi Pembela Lawan Tuduhan Genosida di ICJ

Shaw akan berupaya agar Israel bisa terus melakukan agresi militernya di Gaza dengan sejumlah pembelaan terhadap Israel di mahkamah tersebut

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengunjuk rasa membawa replika jenazah saat melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12/2023). Dalam aksinya mereka mendesak pemberhentian genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, serta mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza pada rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kondisi perang Israel-Palestina di Gaza. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Israel Tunjuk Profesor Hukum Internasional Jadi Pembela Lawan Tuduhan Genosida di ICJ

TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan menunjuk seorang profesor asal Inggris untuk menjadi pembela negara tersebut di persidangan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghadapi gugatan Afrika Selatan atas dugaan aksi genosida di Gaza.

Profesor tersebut adalah Malcolm Shaw, seorang ahli hukum internasional yang menyisihkan nama seorang pengacara asal Amerika Serikat (AS), Alan Dershowitz.

Baca juga: Malaysia Makin Frontal Tantang Aksi Israel: Tampung Para Pemimpin Hamas Hingga Dukung Afsel di ICJ

Malcolm Shaw dilaporkan merupakan sosok pilihan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memimpin pembelaan Israel di pengadilan internasional tersebut.

Tidak jelas apakah kontroversi yang sedang berlangsung seputar Dershowitz memengaruhi pemilihan tersebut.

Dershowitz, pengacara senior berusia 85 tahun, menjadi sorotan karena diketahui ada dalam daftar nama yang terungkap dalam catatan pengadilan yang tidak tersegel terkait kasus Jeffrey Epstein, terpidana pelaku perdagangan seks anak.

Adapun Dershowitz termasuk menjadi pengacara yang membela Epstein.

Selain kasus itu, Dershowitz juga diketahui menjadi pengacara dalam kasus terpidana pemerkosa Harvey Weinstein, dan mantan Presiden AS Donald Trump yang dimakzulkan.

Baca juga: Artinya Kalah Perang, Pakar Hukum Israel Cemas Pengadilan Internasional Beri Sanksi Soal Genosida

Warga Palestina memeriksa kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel terhadap rumah mereka di desa Khuzaa, dekat Abasan timur Khan Yunis dekat pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza selatan pada 27 November 2023
Warga Palestina memeriksa kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel terhadap rumah mereka di desa Khuzaa, dekat Abasan timur Khan Yunis dekat pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza selatan pada 27 November 2023 (SAID KHATIB/AFP)

Upaya Agar Israel Terus Lakukan Bombardemen di Gaza

Penunjukan Shaw dikonfirmasi oleh seorang pejabat Israel di X.

Dia adalah salah satu dari empat pengacara yang dipilih untuk mewakili Tel-Aviv pada persidangan tersebut.

Sebagai otoritas terkemuka dalam hukum internasional, Shaw dikatakan telah memberikan nasihat dan bantuan hukum kepada pemerintah Israel dalam beberapa kasus di masa lalu.

Profesor asal Inggris ini juga menjadi penasihat pemerintah dan organisasi internasional lainnya, serta hadir di hadapan ICJ, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dan pengadilan tertinggi di Inggris.

Gugatan yang diprakarsai oleh Afrika Selatan ini menuduh adanya kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida yang dilakukan Israel.

Pada tahap awal, Shaw akan menghadapi permohonan Afrika Selatan untuk meminta Israel menghentikan operasinya di Gaza.

Artinya, Shaw akan berupaya agar Israel bisa terus melakukan agresi militernya di Gaza dengan sejumlah pembelaan terhadap Israel di mahkamah tersebut.

ICJ akan mengadakan sidang publik pada 11 dan 12 Januari.

"Para kritikus telah menunjukkan bahwa fakta bahwa Israel telah memilih untuk membela diri di ICJ – sebuah badan yang disponsori PBB – dan merupakan penandatangan Konvensi Genosida membuat lebih sulit bagi negara pendudukan tersebut untuk mengesampingkan temuan-temuan yang bertentangan dengan Konvensi tersebut," tulis ulasan Memo.

Ada juga pakar yang mengatakan kalau perlawanan ini adalah tindakan berisiko tinggi yang dilakukan Israel

(oln/*/Memo)

 
 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan