Penyebab kecelakaan kereta api di Cicalengka Bandung, isu keselamatan dan proyek jalur ganda jadi sorotan
Sedikitnya empat orang meninggal dunia akibat tabrakan dua kereta di sebuah jalur yang semestinya hanya boleh dilalui satu kereta.…
Semula, dia mengira kereta mengalami anjlok, namun ketika dia memberanikan diri keluar pintu, tampak di depannya lokomotif kereta berada di atas lokomotif KA Turangga.
"Saya lihat lokomotif lain, yaitu lokomotif kereta lokal itu sudah naik ke atas, di atas lokomotif KA Turangga ini. Saya bilang ini tabrakan kita," tuturnya.
Gerbong yang ia tumpangi bergeser, lepas dari relnya.
Ketika keluar kereta, dia melihat pramugara yang beberapa menit sebelumnya mengambil selimutnya, terjepit di antara rangkaian gerbong yang ringsek.
"Saya lihat tangannya masih minta bantuan," katanya.
"Dia itu posisinya di gerbong empat, kalau nggak salah, dia ke gerbong empat dengan kereta makan itu, jadi terjepit gitu si pramugara."
Namun oleh petugas, dirinya dan para penumpang lain diperintahkan untuk menjauh sebab saat itu asap mulai mengepul dari gerbong kereta.
"Yang keluar asap itu yang Turangga karena yang lokal itu sudah hancur ke atas. Jadi besi-besi rodanya itu sudah terlepas".
Herry menyayangkan bantuan yang lambat datang. Namun dia menyadari itu karena lokasi kejadian yang sulit dijangkau.
"Saya lihat kru yang dari KA Turangga itu menelepon berkali-kali sampai kelihatan agak panik, minta cepat datang bantuan, mungkin ada lebih dari satu jam itu belum ada apa-apa."
"Jadi kita mondar-mandir gitu saja di sana itu. Baru kemudian ada beberapa ambulans," cetusnya.
Jumlah korban jiwa dan luka
Pada Jumat (05/01) malam, Direktur Jenderal Perkeretapian, Risal Wasal, melaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi berjumlah empat orang, sementara 37 orang dalam kondisi luka.
Dia memastikan tak ada korban jiwa dari pihak penumpang.
"Korban meninggal terdiri dari satu orang masinis, satu orang asisten masinis, satu orang petugas keamanan Stasiun Cimekar, serta satu orang prama KA Turangga," ujar Risal dalam pernyataan tertulis yang diterima BBC News Indonesia, Jumat (05/01) malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.