Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Dengarkan Seruan Gencatan Senjata, Biden Malah Ungkap Rencana Diam-diam dengan Israel

Presiden AS, Joe Biden tak menggubris seruan gencatan senjata di Gaza saat melakukan kampanye Pilpres AS 2024. Ia malah mengungkap rencana diam-diam.

Sean Rayford/Getty Images/AFP
CHARLESTON, CAROLINA SELATAN - 08 JANUARI: Presiden Joe Biden berbicara dalam acara kampanye di Gereja Emanuel AME pada 8 Januari 2024 di Charleston, Carolina Selatan. Gereja tersebut adalah lokasi pembantaian penembakan tahun 2015 yang dilakukan oleh seorang penganut supremasi kulit putih. Presiden Joe Biden tak mendengarkan seruan gencatan senjata di Gaza saat melakukan kunjungan ke gereja di Charleston, Carolina Selatan. Biden malah mengungkapkan kerja sama 'diam-diam' dengan pemerintah Israel. 

Sebelumnya, Blinken telah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman setelah pembicaraan di Uni Emirat Arab dan menjelang kunjungannya ke Israel.

Sebelum meninggalkan Al Ula di Arab Saudi, Blinken mengatakan pihaknya sepakat untuk membantu stabilisasi dan pemulihan Gaza.

Baca juga: Perang Kuras Keuangan Israel, Netanyahu akan Tutup Beberapa Kantor Pemerintah, Ribuan Warga Nganggur

Washington, sekutu utama dan pemasok senjata Israel, semakin khawatir atas jumlah korban sipil yang tewas dalam perang tersebut.

"Kami sepakat bekerja menuju perdamaian dan keamanan serta stabilitas jangka panjang," kata Blinken, dikutip dari Arab News.

AS Tegas Tolak Pengusiran Warga Palestina

Gambar yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza menunjukkan asap membubung di dalam wilayah Palestina selama serangan Israel pada 7 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan militan Hamas.
Gambar yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza menunjukkan asap membubung di dalam wilayah Palestina selama serangan Israel pada 7 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan militan Hamas. (Menahem KAHANA / AFP)

Setelah pertemuan dengan Raja Abdullah di Amman dan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dan Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Blinken mengatakan AS menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza.

"Warga sipil Palestina harus bisa kembali ke rumah mereka sesegera mungkin jika kondisinya memungkinkan," kata Blinken, dikutip dari Arab News.

Blinken dan pejabat Qatar juga membahas upaya untuk membebaskan sandera yang diyakini masih dilakukan oleh Hamas setelah perjanjian sebelumnya yang dimediasi oleh Qatar gagal.

Blinken juga menekan negara-negara Muslim yang ragu-ragu di Timur Tengah agar bersiap memainkan peran dalam rekonstruksi, pemerintahan, dan keamanan Gaza jika Israel berhasil melenyapkan Hamas, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri sebelumnya.

Baca juga: Pemboman yang Dilakukan oleh Israel di Gaza Telah Menewaskan Lebih dari 140 Pekerja PBB, Kata UNRWA

"Mitra kami bersedia melakukan pembicaraan yang sulit ini dan mengambil keputusan yang sulit," kata Blinken.

Blinken menambahkan bahwa ia berencana untuk menekan para pemimpin Israel agar berbuat lebih banyak guna mencegah jatuhnya korban sipil dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan