Minggu, 21 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi: Kami Tak Akan Mundur, Balasan ke AS Bakal Lebih Besar Ketimbang Puluhan Drone dan Rudal

Houthi juga mengancam akan membalas AS dengan serangan yang lebih besar dari sebelumnya.

Kredit Foto: Yahya Arhab/EPA, via Shutterstock
Pejuang Houthi yang baru direkrut berbaris melewati gambar besar pemimpin mereka, Abdul-Malik al-Houthi, Desember. 

Houthi: Kami Tak Akan Mundur, Balasan ke AS Cs Bakal Lebih Besar Ketimbang Puluhan Drone dan Rudal

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin kelompok Houthi Yaman, Abdul-Malik Al-Houthi, memperingatkan Amerika Serikat (AS) kalau setiap serangan terhadap situs kelompok tersebut “tidak akan berlangsung tanpa balasan”.

Houthi juga mengancam akan membalas AS dengan serangan yang lebih besar dari sebelumnya.

Kelompok milisi yang terafiliasi angkatan bersenjata Yaman itu sebelumnya memang sudah menyerang kapal perang AS dengan rudal balistik.

Baca juga: Balas Kematian Anggota Houthi, Operasi Gabungan Militer Yaman Serang Kapal AS Pakai Rudal Balistik 

“Setiap serangan Amerika tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan. Responsnya (balasan) akan lebih besar dibandingkan serangan yang dilakukan dengan 20 drone dan sejumlah rudal,” kata Al-Houthi dalam pidatonya di televisi Jumat (12/1/2024), mengacu pada serangan yang dilakukan sehari sebelumnya terhadap kapal-kapal AS dan Inggris.

“Kami lebih bertekad untuk (tetap) menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, dan kami tidak akan mundur,” tambahnya.

Baca juga: Ini Alasan AS-Inggris Serang Yaman Malam-malam, Houthi Masih Kuat Blokade Israel di Laut Merah

Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai. (Tangkapan layar Twitter)

Sejak November, kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal tujuan Israel yang melewati Laut Merah, sebagai respons atas perang dahsyat Israel melawan Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Serangan Houthi telah memaksa lebih dari 14 perusahaan pelayaran berhenti memasuki Laut Merah dan mengubah rutenya ke Tanjung Harapan, sehingga meningkatkan biaya pengiriman laut dan selanjutnya harga pasokan dan barang di seluruh dunia.

Tadi malam, Amerika Serikat dan Inggris mulai melakukan serangan terhadap sasaran yang terkait dengan Houthi di Yaman, kata empat pejabat AS kepada Reuters.

(oln/Memo/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan