Konflik Palestina Vs Israel
Yoav Gallant Absen Rapat usai Ribut dengan Netanyahu: Berhenti Ganggu Pekerjaan Saya
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memilih absen rapat setelah ribut dengan Netanyahu dan asistennya. Ia berkata, berhenti ganggu pekerjaannya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, keluar dari pertemuan kabinet keamanan pada Sabtu (13/1/2024) malam, setelah terjadi perselisihan.
Ia dilarang membawa para asistennya ke pertemuan tersebut, padahal Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pejabat lainnya diizinkan membawa asistennya.
Menteri Pertahanan itu menanggapi penolakan tersebut dengan kemarahan, dan terjadilah pertengkaran.
"Bahkan saya tidak membawa asisten saya di sini untuk berdiskusi," kata ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, kepada Yoav Gallant.
"Anda lupa bahwa Anda juga seorang asisten," kata Yoav Gallant, dikutip dari Walla.
Channel 13 Israel melaporkan, Yoav Gallant meminta Benjamin Netanyahu untuk tidak mengganggu pekerjaannya di pemerintahan.
"Berhentilah menghalangi pekerjaan saya,” kata Yoav Gallant kepada Netanyahu dan Tzachi Hanegbi sebelum pergi dengan marah.
Ia memilih absen pada bagian pertama dari rapat kabinet, lalu hadir pada bagian kedua.
"Netanyahu membawa lima pembantunya ke pertemuan tersebut, meskipun ada larangan untuk mendatangkan pembantunya," kata sumber yang dekat dengan Yoav Gallant kepada media Maariv.
“Kepala staf Kementerian Pertahanan dan sekretaris militer bukanlah barang mewah, mereka adalah lembaga eksekutif yang penting dalam menyampaikan instruksi kepada kementerian dan tentara," lanjutnya.
Channel 13 Israel mengutip seorang pejabat yang berpartisipasi dalam diskusi tersebut, yang menjelaskan apa yang terjadi pada malam itu.
Baca juga: Saat Israel Disidang ICJ, Netanyahu: Tak Ada yang Bisa Halangi Tujuan Kami di Gaza
Pejabat itu mengatakan peserta rapat telah diberitahu sebelumnya bahwa diskusi itu berlangsung tanpa kehadiran asisten, tapi Yoav Gallant tampaknya tidak diberitahu mengenai hal ini.
Berbeda dengan pernyataan pejabat tersebut, ternyata diskusi itu juga dihadiri oleh para asisten peserta lain, termasuk dari kalangan tentara.
Diketahui juga, sekretaris militer Yoav Gallant, Brigadir Jenderal Guy Markizeno, diizinkan mengikuti diskusi, tidak seperti Kepala staf Kementerian Pertahanan, Brigjen Markizeno, yang keluar ruangan bersama Yoav Gallant.
Sementara itu, anggota partai Likud, Tally Gotliv, menanggapi perselisihan yang dilaporkan di kabinet keamanan pada Sabtu malam, memposting di X.
"Apakah kita seharusnya lebih mempercayai kehadiran Tzachi Hanegbi daripada menteri pertahanan? Ya ampun, kamu sedang mengatur perang. Menteri pertahanan tidak bisa masuk dengan asistennya yang bertindak sebagai tangan kanannya?" tulisnya di X, Sabtu (13/1/2024) malam.
Hamas Palestina vs Israel
Ketegangan Israel dan Hamas di Jalur Gaza kini masih berlanjut.
Sementara itu, ketegangan dikabarkan terjadi antara pemerintahan Netanyahu dengan Yoav Gallant karena perselisihan dalam menjalankan perang.
Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza hingga hari ini.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023, yang menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.
Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.708 hingga Sabtu (13/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Tercatat 343 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (11/1/2023) setelah pasukan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.