Konflik Palestina Vs Israel
Akan Kunjungi Israel hingga Tepi Barat, Menlu Australia Desak Gencatan Senjata Berkelanjutan di Gaza
Dalam kunjungannya di Tepi Barat, Menlu Australia akan melakukan pertemuan dengan keluarga sandera Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada hari ini, Senin (15/1/2024).
Penny Wong akan mengunjungi Yordania, Israel, Tepi Barat, dan Uni Emirat Arab, untuk mengadvokasi jalan keluar dari konflik saat ini dan perdamaian abadi dalam bentuk solusi dua negara.
Dalam kunjungannya di Tepi Barat, Menlu Australia akan melakukan pertemuan dengan keluarga sandera Israel.
“Sebagai sahabat Israel, kami akan terus menegaskan bahwa hukum internasional penting,” ujarnya kepada wartawan, Senin, dilansir Al Jazeera.
Penny Wong juga menjawab pertanyaan mengenai peran Australia dalam operasi Laut Merah yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
“Kami terlibat dalam kapasitas personel non-operasional," katanya.
Diberitakan The Guardian, Penny Wong menyerukan gencatan senjata berkelanjutan di Gaza.
"Australia juga akan menggunakan suaranya untuk mendorong lebih banyak bantuan kemanusiaan, perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil, dan penurunan ketegangan regional," ungkapnya.
"Posisi kami adalah kami ingin melihat gencatan senjata yang berkelanjutan dan kami melihat gencatan senjata kemanusiaan internasional yang segera dilakukan sebagai langkah menuju hal tersebut."
"Tidak ada gencatan senjata yang bisa dilakukan secara sepihak dan tidak ada gencatan senjata yang tidak bisa dilakukan tanpa syarat," papar Penny Wong.
Australia mendukung resolusi PBB untuk gencatan senjata di Gaza pada Desember 2023 dalam perpecahan yang jarang terjadi dengan sekutunya, Amerika Serikat.
Baca juga: Al-Qassam Bantah Temuan Terowongan Hamas oleh Israel, Sebut Hoaks, Abu Ubaida: Olok-Olok bagi Kami
Penny Wong juga menyerukan pembebasan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas.
Perdagangan Terancam oleh Serangan Kapal Kargo
Australia berjarak 11.000 km dari Laut Merah, namun tidak kebal terhadap serangan drone dan rudal terhadap kapal kontainer yang mencoba untuk melewati salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia.
Sejak November 2023, pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah melancarkan lebih dari 20 serangan terhadap kapal kontainer menggunakan drone, rudal balistik, dan dalam satu kasus terdapat kapal kosong yang dilengkapi bahan peledak.
Serangan ini terjadi sebagai respons terhadap perang di Jalur Gaza, seperti diberitakan SBS News.
Hal ini telah mendorong perusahaan logistik termasuk Maersk, Hapag-Lloyd dan Evergreen serta raksasa minyak BP, untuk menghentikan pergerakan kapal melalui jalur yang membawa 12 persen kargo laut dunia, sebagian besar antara Eropa dan Asia, serta lokasi-lokasi yang lebih jauh ke selatan termasuk Australia dan Selandia Baru.
Dampaknya sangat signifikan, khususnya bagi Tiongkok, India, Vietnam, Thailand, dan india, serta negara-negara Eropa termasuk Inggris, Jerman, Perancis, Spanyol, dan Italia.
Meskipun hanya 16 persen impor peti kemas Australia berasal dari Eropa, rantai pasokan antara Australia dan Uni Eropa sangat penting bagi warga Australia.

Maersk dan perusahaan lain telah mulai mengalihkan kontainer mereka ke sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Namun, rute yang jauh lebih panjang ini memakan waktu lebih lama dan menyebabkan penundaan besar, kekurangan pasokan, dan biaya pengiriman tambahan.
Biaya tambahan ini kemungkinan besar akan ditanggung oleh dunia usaha dan konsumen.
Update Perang Israel-Hamas
Dikutip dari Al Jazeera, eskalasi di Tepi Barat berjalan seiring dengan perang Gaza.
Hal ini disampaikan oleh Wasel Abu Yousef dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), setelah lima warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel pada Minggu (14/1/2024) di wilayah pendudukan.
Baca juga: Bantuan ke Gaza Lewat Rafah Diblokir, Mesir Salahkan Israel dan Sebut Keras Kepala
Gaza telah mengalami pemadaman telekomunikasi selama lebih dari 48 jam ketika Paltel mengatakan dua karyawannya tewas ketika mencoba memulihkan layanan.
Lalu, serangan Amerika Serikat (AS) di Yaman tidak akan menghentikan Houthi untuk menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, kata juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam.
Serangan Israel terus berlanjut dalam semalam yang menewaskan dan melukai puluhan warga sipil di Gaza tengah dan selatan.
Pesawat AS menembak jatuh rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi Yaman ke kapal perusak Amerika di Laut Merah.
Banyak penggerebekan semalam di Tepi Barat yang diduduki yang menyebabkan dua remaja Palestina ditembak mati dan puluhan mahasiswa ditangkap.
Setidaknya 23.968 orang telah tewas dan lebih dari 60.582 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.