Konflik Palestina Vs Israel
Bantuan ke Gaza Lewat Rafah Diblokir, Mesir Salahkan Israel dan Sebut Keras Kepala
Pemerintah Israel dinilai sengaja mengganggu atau menunda masuknya bantuan ke Gaza dengan dalih untuk memeriksanya.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Layanan Informasi Negara (SIS) Mesir, Diaa Rashwan menyebut kurangnya bantuan yang masuk ke Gaza melalui Rafah dan penyeberangan perbatasan lainnya disebabkan oleh Israel.
Diaa Rashwan mengatakan, penyeberangan Rafah tidak ditutup sedetik pun di sisi Mesir.
Sementara itu, menurutnya, pemerintah Israel sengaja mengganggu atau menunda masuknya bantuan dengan dalih untuk memeriksanya.
“Selama 100 hari ini, telah terjadi kekeraskepalaan dan kesengajaan pemerintah pendudukan Israel, di penyeberangan Jalur Gaza lainnya, yang menunda pemeriksaan bantuan sebelum mengizinkan bantuan tersebut sampai ke pihak Palestina, berdasarkan kontrol militernya atas wilayah Gaza,” ungkapnya, Senin (15/1/2024), dilansir Al Jazeera.
Kata PBB
Perang di Gaza antara Israel dan militan Hamas telah memasuki 100 hari.
PBB bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan ratusan ribu warga sipil yang mengungsi 'melalui satu pintu' di penyeberangan Rafah.
Menurut PBB, pembatasan yang diberlakukan oleh Israel harus berubah.
Diberitakan Reliefweb, setidaknya dibutuhkan 200 truk setiap hari.
Meskipun ada upaya luar biasa dari mitra nasional dan internasional, PBB terjebak karena harus membawa semua pasokan melalui satu titik sempit di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
Israel Klaim Tak Ada Kekurangan Pangan
Baca juga: Israel Ingin Kuasai Perbatasan Gaza-Mesir, Rencanakan Operasi Militer di Koridor Philadelphia
Sebelumnya, seorang pejabat Israel menyebut bantuan yang masuk ke Gaza dalam jumlah yang cukup dan tidak terjadi kekurangan pangan.
Kepala Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah Israel (COGAT), Moshe Tetro mengatakan Israel bersedia meningkatkan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza.
Ia pun menyalahkan kelompok bantuan internasional yang kesulitan memproses dan menerima bantuan kemanusiaan.
“Penilaian yang kami semua lakukan, bersama dengan PBB dan organisasi lain, menunjukkan bahwa bantuan yang ada cukup."
"Dari segi pangan, cadangan di Jalur Gaza cukup untuk jangka pendek."
"Tidak ada kekurangan pangan di Gaza,” ujar Moshe Tetro, Kamis (11/1/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.