Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ritual Tentara Israel, Transfer Dosa Genosida kepada Ayam Putih di Jalur Gaza

Tentara Israel melakukan ritual penyucian dosa genosidanya dengan menyalurkannya kepada ayam putih di Jalur Gaza.

Editor: Sri Juliati
X
Sebuah video memperlihatkan sekelompok tentara Israel yang melakukan ritual penyucian dosa genosida yang mereka lakukan di Jalur Gaza, dengan menanggungkannya kepada ayam putih. Video tak bertanggal ini viral di media sosial pada Selasa (16/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Kebodohan pendudukan tentara Israel terus berlanjut seiring dengan kejahatan brutal yang mereka lakukan di Jalur Gaza.

Sebuah video yang beredar di media sosial pada Selasa (16/1/2024), memperlihatkan sekelompok tentara Israel yang melakukan ritual penyucian dosa dengan menggunakan ayam putih.

Dalam video itu terlihat seorang tentara Israel yang memegang seekor ayam dan mengangkatnya di atas kepala.

Ia lalu memberikan ayam itu kepada tentara lain, dikutip dari Saudi News.

Mereka percaya bahwa dosa-dosa mereka akan ditanggungkan kepada ayam, menurut takhayul Yahudi.

Tentara Israel dan Yahudi pada umumnya percaya bahwa ayam putih adalah sarana penyucian yang tepat dari dosa.

Ritual penyucian itu disebut ritual Talmud.

Ritual Talmud mengharuskan ayam berwarna putih, dipegang dengan baik, dan dilambaikan di atas kepala sebanyak 3 kali.

Banyak orang di Israel yang mempraktikkan ritual ini di jalan secara terbuka dalam perayaan mereka yang dikenal sebagai “Kaparot” sebagai penyucian dosa-dosa mereka, seperti yang mereka yakini.

Para pengamat menggambarkan tindakan ini sebagai kebodohan terbaru Zionis di Jalur Palestina yang terkepung.

Jurnalis Muhammad Al-Walidi menerbitkan video tersebut dan menuliskan pendapatnya.

Baca juga: Perang Hari ke-100, Abu Ubaida: Lemahnya Tentara Israel, Nangis Ketakutan Hadapi Hamas

“Mereka yang diberi negara oleh (Deklarasi) Balfour dengan mengorbankan darah kita, dan mereka yang dituntut dunia untuk solusi dua negara. Betapa kotornya dunia ini. Mereka mandi dengan darah 25.000 orang (warga Palestina) dan membuat seekor ayam menanggung dosa mereka!” tulis Muhammad Al-Walidi di akun media sosialnya.

Deklarasi Balfour adalah pernyataan tertulis pemerintah kolonial Inggris pada tahun 1917, yang merestui Zionis Eropa untuk mendirikan negara Israel di tanah jajahannya di Palestina.

Ritual Sapi Merah

Ritual penyucian Yahudi lainnya yang disinggung oleh pihak Palestina adalah sapi merah.

Juru bicara Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), Abu Ubaida mengatakan Israel diam-diam sedang menyiapkan ritual sapi merah untuk merebut kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

"Sapi merah dibawa sebagai implementasi dari mitos agama menjijikkan yang dirancang untuk menyerang perasaan seluruh bangsa di jantung Arabisme dan jalan nabinya dan kenaikannya ke surga," kata Abu Ubaida melalui saluran Telegram pada Minggu (14/1/2024).

Abu Ubaida mencatat, ritual sapi merah untuk merebut kompleks Masjid Al-Aqsa itu adalah salah satu alasan terjadinya Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Ritual sapi merah adalah ritual penyucian di Bukit Zaitun di Yerusalem, dekat kompleks Masjid Al-Aqsa.

Bukit Zaitun dipercaya oleh Yahudi sebagai situs suci Yudaisme.

Setelah menyucikan Bukit Zaitun melalui ritual sapi merah, mereka bertujuan mencabut fatwa larangan orang Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsa, merobohkannya, lalu membangun dugaan "Kuil Ketiga".

Sapi merah adalah sapi yang tidak memiliki dua helai rambut dengan warna berbeda, tidak pernah digunakan untuk pekerjaan pelayanan, tidak ada tali yang diikat di lehernya, warnanya benar-benar merah, tidak hamil atau diperah, dilahirkan secara alami dan dibesarkan di entitas Israel.

Kepala Rabbi di Israel melarang orang Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsa karena dianggap "tidak suci" bagi mereka, yang hanya dapat disucikan dengan menyembeli sapi merah.

Pemimpin Hamas di luar negeri, Khaled Meshaal, sebelumnya menyatakan bahwa Israel mengimpor lima ekor sapi merah dari negara bagian Texas, Amerika, dan ditempatkan di sebuah peternakan rahasia, sebagai persiapan untuk pembongkaran Al-Aqsa dan pembangunan Kuil.

Hamas Palestina vs Israel

Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mengebom sebagian besar Jalur Gaza, menewaskan warga sipil, mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023, yang menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.

Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza terhitung 24.285 hingga Rabu (17/1/2024) dan 1.200 kematian di wilayah Israel, yang direvisi oleh Israel menjadi 1.147.

Tercatat 355 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (15/1/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan