Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Nyaris Sendirian di Laut Merah, AS Tak Bisa Diandalkan Lindungi Perdagangan Maritim Internasional

AS dinilai tak bisa diandalkan melindungi perdagangan maritim global dari serangan Houthi Yaman melawan AS, Inggris, dan Israel di Laut Merah

JEFFREY RICHARDSON / ANGKATAN LAUT AS / AFP
Foto selebaran Angkatan Laut AS yang diambil pada 29 April 2015 ini menunjukkan USS Laboon (DDG-58) berlayar ke Teluk Souda, Yunani, selama kunjungan pelabuhan yang dijadwalkan pada 29 April 2015. 

Kementerian Luar Negeri Yaman pada hari Selasa meminta perusahaan pelayaran maritim untuk melanjutkan operasi mereka di Laut Merah “selama mereka tidak menuju ke negara Zionis.”

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi yang menargetkan kapal-kapal di Laut Merah hanya “terbatas pada kapal-kapal milik musuh Israel atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki.”

Selain itu, menurut laporan Bloomberg, pembelaan Yaman terhadap Palestina dengan memblokir Laut Merah menyebabkan kenaikan harga spot pengiriman peti kemas sebesar 173 persen yang disebabkan oleh gangguan yang disebabkan oleh aksi milisi perlawanan Yaman di Laut Merah.

Data Freightos.com menunjukkan tarif spot untuk pengiriman kontainer berukuran 40 kaki dari Asia ke Eropa utara melampaui $4.000 pada pertengahan bulan Desember, sehingga memicu kekhawatiran di seluruh industri.

Freightos melaporkan pada Rabu bahwa biaya pengiriman dari Asia ke Mediterania melonjak menjadi $5.175, dengan operator mengisyaratkan harga naik melebihi $6.000 untuk rute ini mulai pertengahan Januari.

Pada saat yang sama, tarif dari Asia hingga Pantai Timur Amerika Utara mengalami lonjakan sebesar 55%, mencapai $3.900 untuk kontainer berukuran 40 kaki.

(oln/almydn/blmbrg/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan