Konflik Palestina Vs Israel
Tarik Ulur dan Putus Nyambung Hubungan Joe Biden-Netanyahu di Tengah Perang Hamas-Israel
Hubungan Joe Biden dan Benjamin Netanyahu diwarnai drama putus nyambung.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Dalam beberapa penggilan telepon terakhir, rasa frustrasi Biden terhadap Netanyahu makin kelihatan meski Biden masih menegaskan komitmennya mendukung Israel.
Hal itu disampaikan oleh pejabat AS secara anonim.
Pada hari Jumat, Biden berkata kepada wartawan bahwa solusi dua negara untuk mengatasi konflik di Timur Tengah itu masih memungkinkan.
Adapun ajudan Biden mengatakan Biden memahami kondisi Netanyahu saat ini yang berada di dalam koalisi sayap kanan.
Netanyahu juga tengah tersandung kasus dugaan korupsi sehingga kini dia sedang memperjuangkan karier politiknya.
Sementara itu, Biden yang kembali mencalonkan diri sebagai capres akan menghadapi pilpres pada bulan November tahun ini.
Biden dikritik tajam karena dianggap kurang menekan Israel agar negara Yahudi itu mengurangi serangannya di Gaza.
Baca juga: Joe Biden dan Pejabat AS Makin Jengkel Terhadap Netanyahu, Katakan Situasi Saat Ini Menyebalkan

Dalam beberapa pekan terakhir, Netanyahu dan Biden tidak saling berbicara secara langsung.
Pembicaraan di antara kedua pihak itu diwakilkan kepada Ron Dermer yang menjadi ajudan Netanyahu dan Jake Sullivan yang menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS.
Menurut pejabat AS dan Israel, Dermer dan Sullivan saling berbicara hampir tiap hari.
Pekan ini Netanyahu menyatakan tetap menolak usulan tentang pendirian negara Palestina.
Selama bertahun-tahun hubungan Biden-Netanyahu kerap diwarnai dengan ketegangan.
Saat masih menjadi Wakil Presiden AS, Biden mengkritik Netanyahu setelah Netanyahu mengizinkan pembangunan 1.600 apartemen baru di Yerusalem Timur yang dipersengketakan.
Sementara itu, Netanyahu pernah menolak desakan Biden agar Biden mengurangai operasi militernya di Gaza pada bulan Mei 2021.
Adapun pada akhir 2019 Biden pernyah menyebut Netanyahu sebagai pemimpin sayap kanan ekstrem.
Saat ini Biden menyodorkan usulan solusi dua negara setelah perang di Gaza berakhir.
Namun, Netanyahu meyakini negara Palestina justru akan digunakan sebagai tempat melancarkan serangan ke Israel.
Netanyahu ingin Israel mengendalikan seluruh wilayah di barat Sungai Yordan.
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.