Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kakak Beradik Palestina Ditembak Sniper IDF, Lagi-lagi Bendera Putih Diabaikan

Bertambah lagi warga Palestina yang ditembak sniper Israel, padahal ia sudah membawa bendera putih.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
DAVID FURST / AFP
Tentara Israel mengambil posisi saat mengamankan daerah sekitar pemukiman Netzarim di Jalur Gaza pada 8 Juni 2005. Bertambah lagi warga Palestina yang ditembak sniper Israel, padahal ia sudah membawa bendera putih. 

Sang ayah langsung memanggilnya dari dalam pintu rumah, membujuk anak kecilnya itu untuk bangun dan mencoba masuk kembali ke dalam rumah.

Ketika Nahedh bangkit untuk mencoba kembali ke dalam rumah, dia ditembak dua kali lagi, di punggung dan di kepala.

Kakaknya, Ahmed, 18 tahun, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penembakan itu datang dari arah al-Katiba sekitar 400 meter jauhnya.

Agen verifikasi AlJazeera, Sanad, dapat mengkonfirmasi aktivitas militer Israel pada hari tersebut.

Melihat apa yang terjadi pada adik laki-lakinya, Ramez (20) berlari keluar rumah untuk mencoba menariknya keluar dari bahaya.

Tetapi ia tertembak tepat di jantungnya dan menimpa saudaranya, bendera putih, dan sebagainya.

“Saya terus berharap mereka masih hidup, masih ada nafas di dalam mereka,” kata Islam sang ibu.

“Saya tidak dapat memikirkan hal lain selain ‘Saya ingin anak-anak saya, saya ingin anak-anak saya'."

“Saya tidak yakin bagaimana saya bisa tetap berada di dalam rumah, tapi yang saya ingat hanyalah berteriak dari jendela kepada siapa pun yang saya lihat di seberang jalan, meminta mereka membantu, melakukan apa saja," ungkapnya.

Keluarga tersebut tidak dapat mendekati jenazah Nahedh dan Ramez dan akhirnya harus meninggalkan lingkungan tersebut tanpa mengetahui apa yang terjadi pada mereka.

Baca juga: Tolak Putusan Mahkamah Internasional Terhadap Israel, Hakim Uganda Tidak Diakui Negaranya Sendiri

“Mereka ada di sana, di jalan, sepanjang hari,” kata Islam.

“Saat kami pergi, kami tidak bisa memindahkan jenazah mereka dan kami bahkan tidak bisa sekedar berhenti untuk memeriksanya. Penembakan terjadi terus-menerus.”

Hanya satu foto yang selamat dari kejahatan itu.

Foto tersebut diambil oleh Ahmed, saudara dari kedua anak laki-laki tersebut.

Ia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia mengambil foto saudaranya yang terbunuh agar ia tidak pernah melupakan mereka, serta untuk mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan Israel, kejahatan menembak seorang anak yang membawa kain putih.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan