Selasa, 9 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

RS Nasser di Gaza Dituduh Jadi Tempat Persembunyian, Hamas Sebut Tuduhan Israel sebagai Kebohongan

Penggerebekan yang dilakukan Israel mengakibatkan kekacauan dan kepanikan di Rumah Sakit Nasser.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
STRINGER / AFP
Ilustrasi - Kerusakan di sebuah ruangan setelah pemboman Israel di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 17 Desember 2023. Penggerebekan yang dilakukan Israel mengakibatkan kekacauan dan kepanikan di Rumah Sakit Nasser. 

"Mereka memerintahkan kami untuk pergi dan menembaki kami, menembakkan bom dan roket ke kepala kami dari atas,” ujar pasien Rasmeya Saleem Abu Jamoos kepada Al Jazeera.

“Mereka menghancurkan gedung itu. Kami keluar dari pintu, dan kami berjalan melewati selokan bersama suami saya."

"Orang Israel kemudian mengambil suami saya dan saya kehilangan dua tas saya. Saya tidak dapat menemukannya,” jelasnya.

Rumah Sakit Nasser adalah salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza.

RS Nasser telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara IDF dan Hamas selama berhari-hari.

Operasi pada Kamis itu terjadi sehari setelah IDF memerintahkan ribuan pengungsi yang berlindung di lokasi tersebut untuk pergi.

Militer Israel mengatakan pihaknya telah meyakinkan staf RS Nasser bahwa pasien dan staf tidak diwajibkan untuk pergi, dan petugas medis dapat terus merawat pasien di Gaza.

Namun, Dr Ashraf al-Quadra yakni juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, membantah hal tersebut.

Pasukan Israel disebut telah memaksa manajemen rumah sakit untuk "menjaga pasien dalam perawatan intensif tanpa peralatan medis".

Baca juga: Hizbullah Balas Serangan Udara Israel, Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Kiryat Shmona

Orang-orang memeriksa kerusakan di reruntuhan bangunan yang rusak akibat pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Orang-orang memeriksa kerusakan di reruntuhan bangunan yang rusak akibat pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (AFP/SAID KHATIB)

Update Perang Israel-Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan komentarnya setelah melakukan panggilan telepon selama 40 menit dengan Presiden AS Joe Biden.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina.

Seorang juru bicara UNICEF mengatakan meskipun badan tersebut memiliki akses ke Gaza selatan, bantuan di wilayah utara “tidak ada sejak awal tahun ini”.

Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Israel mencegah tepung mencapai Gaza, di mana masyarakatnya menghadapi risiko kelaparan.

Baca juga: Dulu Selamat dari Serangan Israel, Ayah di Gaza Kini Tewas Bersama Anak, Istri Baru, dan Bayinya

Hizbullah dan Israel terus saling baku tembak, dan kelompok Lebanon tersebut mengklaim dua serangan roket terhadap sebuah kota di Israel utara.

AS mengatakan “dalam situasi saat ini”, tanpa adanya rencana untuk melindungi warga sipil yang berdesakan di Rafah, serangan Israel di kota Gaza selatan akan menjadi “bencana”.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 28.663 warga Palestina dan melukai 68.395 orang sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan