Minggu, 17 Agustus 2025

Kebocoran gas Sorik Marapi di Mandailing Natal kembali terulang - 'Ini bukan lagi kelalaian sistem, tapi kejahatan kemanusiaan'

Sejumlah LSM lingkungan mendesak pemerintah mencabut izin operasi PT Sorik Marapi Geothermal Power di Kabupaten Mandailing Natal,…

BBC Indonesia
Kebocoran gas Sorik Marapi di Mandailing Natal kembali terulang - 'Ini bukan lagi kelalaian sistem, tapi kejahatan kemanusiaan' 

Lalu pada 14 Mei 2021, Jatam mencatat terjadi ledakan dan kebakaran di lokasi proyek yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari permukiman penduduk.

Ledakan dan kebakaran itu sampai membuat warga mengungsi.

Kasus semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter yang disertai bau gas menyengat hingga menyebabkan 21 orang terpapar gas beracun, terjadi pada 24 April 2022.

Akibatnya 21 orang dibawa ke rumah sakit. Selain itu, semburan lumpur panas merendam area persawahan warga.

"Karena itu kami mendesak Kementerian ESDM, KLHK, dan Polri segera memproses hukum atas kejahatan PT SGMP baik atas kejahatan menghilangkan nyawa warga maupun kejahatan lingkungan," sebut Jatam dalam siaran persnya.

Apa tanggapan perusahaan?

Koordinator Community Relation PT. SMGP, Ade Robi Cahyadi, belum mau memberi keterangan rinci terkait sikap perusahaan selanjutnya usai dugaan keracunan massal yang dialami Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga.

"Kita tunggu pernyataan resmi berikutnya dari perusahaan," ujar Robi.

Dalam keterangan lainnya, Corporate Communication PT SMGP Agung Iswara mengakui saat kejadian itu bertepatan adanya aktivitas sumur V-01.

"Pada pukul 18:45 WIB, masyarakat dari Desa Sibanggor Julu mencium bau menyengat. Pada hari yang sama, PT Sorik Marapi Geothermal Power atau PT SMGP sedang melakukan aktivasi sumur V-01 dimulai sejak pukul 11:30 WIB," kata Agung.

Agung mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah sebelum aktivasi sumur itu dilakukan. Termasuk melakukan sosialisasi, pemasangan abatement, pemasangan alat deteksi gas H2S di dalam area well-pad san perimeter serta penyisiran perimeter aman sejauh 300 meter dan pre-job safety meeting.

Dia menjelaskan jarak lokasi pad V ke titik terdekat Desa Sibanggor Julu adalah 700 meter. Lalu, pada saat kegiatan berlangsung hasil pembacaan alat deteksi gas H2S terbaca sebesar 0 ppm, baik di lokasi well-pad V, di sekitar perimeter aman 300 meter, dan area desa.

"Pada pelaksanaan aktivasi sumur V-01, PT SMGP telah melakukan semua tahapan kegiatan sesuai prosedur yang telah ditetapkan yang berfokus pada keselamatan pekerja, kontraktor, dan masyarakat," ujarnya.

Agung mengatakan PT SMGP telah menghentikan sementara aktivasi sumur itu, dan saat ini tengah fokus dalam membantu perawatan masyarakat yang menjadi korban.

"PT SMGP sebagai objek vital nasional berkomitmen untuk melakukan penyidikan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat terkait kejadian ini," pungkasnya.

Sementara itu Kementerian ESDM menerjunkan tim inspektur panas bumi untuk melakukan investigasi atas dugaan keracunan gas di Mandailing Natal.

Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM, Agus Cahyono, berkata sumber has yang tercium oleh masyarakat belum bisa diketahui jenis dan sumbernya dari lokasi sumur atau tempat lain.

"Untuk itu kementerian segera menerjunkan tim untuk berkoordinasi dan melakukan investigasi atas kejadian tersebut," ujarnya di kantor Kementerian ESDM.

Kementerian juga disebut telah memerintahkan PT SMGP menghentikan sementara seluruh kegiatan di Wellpad V terhitung mulai Jumat (23/02).

Warga menolak proyek strategis nasional

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sorik Marapi yang dikelola PT SGMP, menurut Kementerian ESDM, memiliki kapasitas total sebesar 240 Mega Watt.

Salah satu proyek strategis nasional ini menjadi bagian dalam program Presiden Jokowi yang ingin menghasilkan pembangkit listrik sebesar 35.000 Mega Watt.

PT SMGP yang mayoritas sahamnya (95%) dimiliki oleh KS Orka Renewables Pte Ltd, perusahaan pengembang dan operator panas bumi yang berbasis di Singapura, memulai proyek ini pada pertengahan tahun 2016.

Luas konsesi PT SGMP mencapai 62.000 hektare yang tersebar di 10 kecamatan dan 138 desa di Kabupaten Mandailing Natal. Saat ini perusahaan baru beroperasi di 10 desa di Kecamatan Puncak Sorik Marapi dan Lembah Sorik Marapi.

Investigasi Walhi menemukan, pada awal mula pembangunan proyek di tahun 2017 sejumlah warga menolak hingga menyebabkan adanya korban jiwa akibat kerusahan.

Menurut pengakuan warga di Desa Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu sejak terdapat titik sumur gas di daerah mereka, warga kerap merasakan mual, pusing, muntah-muntah, sakit tenggorokan, gangguan pernapasan, bahkan ada yang meninggal dunia.

Warga juga mengaku tak pernah merasakan aliran listrik yang diproduksi oleh PT SGMP. Padahal saat pertama hadir, perusahaan pernah mengatakan bahwa PT SGMP akan memproduksi listrik untuk masyarakat desa sekitar khususnya di Desa Sibanggor Julu.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan