Petir dan puting beliung di Jawa Barat, Banjir di Jawa Tengah dan Lampung – Kenapa terjadi cuaca ekstrem dan sampai kapan?

Sejumlah wilayah Indonesia bagian selatan dilanda cuaca ekstrem berupa angin kencang, hujan petir hingga banjir.

Setidaknya lima orang tewas disambar petir, dan angin puting beliung berturut-turut menerjang Jawa Barat menyebabkan ratusan bangunan rusak. Pada saat bersamaan, sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Lampung direndam banjir akibat hujan deras.

BMKG mengatakan cuaca ekstrem ini merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi di masa peralihan musim alias pancaroba.

Namun, peneliti mengaitkan cuaca ekstrem dengan pesatnya pembangunan di perkotaan, dan dampak kenaikan suhu laut.

'Petir makin kencang akhir-akhir ini'

Rahmi Maulidiasari, warga Bandung, Jawa Barat merasakan hujan yang disertai angin kencang dan petir semakin sering terjadi di lingkungannya. Saban hari, ia harus memastikan kondisi langit di rumahnya.

"Kalau angin besar, lihat ada langit, takutnya ada puting beliung, kita agak parno (takut)," katanya.

Namun, menurut Rahmi, untuk urusan banjir sudah biasa seperti tahun-tahun sebelumnya ketika musim hujan hadir.

"Memang sudah langganan," katanya.

Di lokasi yang berbeda, Wawan Krisna merasakan petir di wilayahnya terdengar lebih keras dan intensif jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau hujan deras, biasa di Bandung, tapi menurut saya petirnya lebih kencang suaranya. Petir makin kencang akhir-akhir ini," kata Wawan.

Baik Wawan maupun Rahmi sama-sama mengaku trauma dengan kejadian angin 'tornado' puting beliung kencang yang terjadi 21 Februari lalu di kawasan Rancaekek.

Mereka saat ini lebih sering memilih tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak, demi keselamatan.

Dalam kasus lainnya, empat orang tewas tersambar petir di Jawa Barat dua bulan terakhir ini.

Insiden tersambar petir terbaru menewaskan dua mahasiswa dari Universitas Padjajaran pada Jumat (23/02).