Konflik Palestina Vs Israel
Pejabat Houthi Janji Kejutkan AS dan Israel, Pura-pura Tepis Hubungan Baik dengan Iran?
Seorang pejabat berpengaruh Houthi, Abdul Sattar Al-Nehmi mengancam, operasi Houthi akan terus berlanju hingga operasi militer Israel dan AS berhenti
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
“Houthi awalnya hanya menargetkan kapal-kapal untuk memperingatkan mereka sebelum secara bertahap memulai serangan langsung mereka, yang menyebabkan kerusakan sebagian pada sekelompok kapal kargo tersebut hingga serangan tersebut mencapai titik menenggelamkan kapal dan membunuh awaknya,” katanya.
Serangan akan terus berlanjut selama Houthi mendapat dukungan dari Iran dan rakyat, kata Lutf.
AS dan Yaman telah mengungkap jaringan rumit yang menghubungkan Iran dengan Houthi, termasuk pelatihan oleh Iran dan kiriman senjata.
Meskipun mengakui hubungan baik dengan Teheran, para pemimpin Houthi menyangkal hubungan tersebut.
AS OTW Bangun Pelabuhan di Gaza

Sebuah kapal militer AS telah berlayar menuju Timur Tengah, membawa peralatan untuk membangun dermaga atau pelabuhan sementara di lepas pantai Gaza.
Kapal pendukung, Jenderal Frank S Besson, berlayar dari pangkalan militer di negara bagian Virginia pada Sabtu (9/4/2024), seperti dilaporkan oleh BBC.
Hal ini terjadi setelah Presiden AS, Joe Biden mengatakan, AS akan membangun pelabuhan terapung untuk membantu mengirimkan bantuan ke Gaza melalui jalur laut.
PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan di Jalur Gaza “hampir tidak bisa dihindari” dan anak-anak mati kelaparan.
Sementara, pengiriman bantuan melalui darat dan udara terbukti sulit dan berbahaya.
Program Pangan Dunia harus menghentikan pengiriman barang melalui jalur darat setelah konvoi mereka diserang tembakan dan penjarahan.
Dan pada Jumat (8/3/2024), terdapat laporan, lima orang tewas akibat jatuhnya paket bantuan, ketika parasutnya tidak dapat dibuka dengan benar.
Kapal AS berangkat "kurang dari 36 jam" setelah Biden menyampaikan pengumumannya, tulis Komando Pusat AS di X.
Mereka "membawa peralatan pertama yang membangun dermaga sementara untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang penting" ke Gaza, lanjut pernyataan itu.
Pentagon menjelaskan, membutuhkan waktu hingga 60 hari atau dua bulan untuk membangun dermaga dengan bantuan 1.000 tentara.
Namun, badan-badan amal mengatakan mereka yang menderita di Gaza tidak bisa menunggu selama itu.
Baca juga: Rabi Yahudi Desak Pembunuhan terhadap Perempuan dan Anak-anak Gaza, Generasi Muda Israel Didoktrin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.