Konflik Palestina Vs Israel
Pejabat Houthi Janji Kejutkan AS dan Israel, Pura-pura Tepis Hubungan Baik dengan Iran?
Seorang pejabat berpengaruh Houthi, Abdul Sattar Al-Nehmi mengancam, operasi Houthi akan terus berlanju hingga operasi militer Israel dan AS berhenti
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Yeela Cytrin, penasihat hukum misi Israel untuk PBB, menjawab bahwa "Israel sepenuhnya menolak tuduhan bahwa mereka menggunakan kelaparan sebagai alat perang", sebelum keluar sebagai protes.
Dokter di Gaza Khawatir
Pasukan Amerika Serikat (AS) akan membangun dermaga sementara di garis pantai Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam skala besar.
Namun, para dokter di Gaza khawatir rencana AS untuk membangun pelabuhan sementara di lepas pantai Gaza akan terlalu terlambat.
Direktur keperawatan di Rumah Sakit Eropa Gaza, Saleh al-Hams, mengatakan rencana AS datang ketika perang memasuki bulan keenam.
“Di mana hati nurani Amerika selama 153 hari sejak awal perang, ketika orang-orang di Jalur Gaza terus menerus dibombardir?” katanya, Jumat (8/3/2024), dilansir Al Jazeera.
"Pembangunan dermaga mungkin memakan waktu beberapa minggu, yang berarti masyarakat kami akan terus menderita," jelasnya.
Ia menambahkan, sangat disayangkan bahwa dermaga tersebut hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan Rafah, tempat ratusan truk mengantre menunggu izin masuk.
"Fokusnya harus pada mencabut pengepungan di Jalur Gaza dan membuka penyeberangan untuk memberikan semua yang dibutuhkan masyarakat Gaza,” lanjut Saleh al-Hams.
Pengalihan Isu
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (8/3/2024), Direktur Eksekutif Medicin Sans Frontieres/Dokter Tanpa Batas (MSF) Arvil Benoit mengatakan, rencana Amerika Serikat (AS) untuk membangun dermaga sementara di Gaza untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan adalah bentuk nyata pengalihan isu dari masalah sebenarnya di Gaza.
"Masalah sebenarnya adalah tindakan Israel yang tidak pandang bulu dan agresi militer yang tidak proporsional serta pengepungan yang kejam,” kata dia.
Pernyataan itu muncul setelah pengumuman Presiden AS, Joe Biden pada Kamis, (7/3/2024) soal rencana militer AS membangun dermaga sementara di pantai Gaza di Laut Mediterania untuk membantu menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Benoit menambahkan, alih-alih membuat kerjaan baru, AS seharusnya lebih intensif menekan Israel untuk membuka blokade jalur darat oleh Israel.
Baginya, hal itu merupakan aksi paling logis, jika AS memang berniat memberikan bantuan.
“Makanan, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Gaza berada tepat di seberang perbatasan. Israel perlu memfasilitasi, bukan menghalangi aliran pasokan. Ini bukan masalah logistik; ini adalah masalah politik. Daripada mengandalkan militer AS untuk mencari solusi, AS harus mendesak akses kemanusiaan segera dengan menggunakan jalan dan titik masuk yang sudah ada.”
Selain itu, dalam sebuah pernyataan kepada Al-Jazeera pada hari Jumat, Jason Lee, direktur Save the Children untuk wilayah pendudukan menambahkan,
“Anak-anak di Gaza tidak sabar untuk makan. Mereka sudah sekarat karena kekurangan gizi, dan menyelamatkan nyawa mereka hanya dalam hitungan jam atau hari – bukan minggu,” sehubungan dengan waktu yang dibutuhkan AS untuk membangun dermaga sementara.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Nuryanti, Hasiolan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.