Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Rilis 4 Tuntutan ke Israel Lewat Mesir-Qatar, Kantor Netanyahu Beri Komentar

Hamas merilis 4 tuntutan ke Israel melalui mediator Mesir dan Qatar. Kantor Benjamin Netanyahu memberi komentar negatif.

FOTO AFP / MOHAMMED ABED
Juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas yang menguasai Gaza, Abu Ubaida (kanan) memberikan konferensi pers di Kota Gaza pada 9 April 2011. -- Hamas rilis 4 tuntutan ke Israel melalui mediator Mesir dan Qatar. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Palestina, mengumumkan empat tuntutan dasar kepada Israel melalui mediator Qatar dan Mesir.

Hamas dan Israel saat ini sedang bernegosiasi terkait rencana gencatan senjata untuk menukar sandera di Jalur Gaza.

"Kami telah menyampaikan kepada para mediato di Mesir dan Qatar, sebuah visi komprehensif berdasarkan beberapa prinsip yang dianggap perlu untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan agresi terhadap Gaza," kata Hamas, Kamis (14/3/2024) malam.

Hamas meminta Israel untuk menghentikan agresi terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, memberikan/mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, mengembalikan mereka yang mengungsi ke tempat tinggal sebelumnya, dan menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza.

"Visi tersebut secara komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip dan landasan yang dianggap perlu untuk perjanjian," lanjutnya.

Hamas menjelaskan, visi yang tersebut mencakup berkas pertukaran sandera di Jalur Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel.

Kepala biro politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh, mengonfirmasi adanya peluang untuk mencapai kesepakatan multi-tahap mengenai pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Menurutnya hal ini hanya bisa dilakukan jika Israel mengabaikan sikap keras kepala mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel tidak akan menghentikan agresinya meski ada gencatan senjata sementara, dikutip dari Al Watan.

Israel Komentari Tuntutan Hamas

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengomentari tuntutan Hamas yang disebutnya tidak masuk akal.

Namun, mereka tetap akan membahas tanggapan Hamas dan isinya kepada Dewan Perang dan kabinet politik dan keamanan.

Baca juga: Biden Disebut Akui Serangan Hamas 7 Oktober ke Israel Akan Ubah Dunia, Bahkan Sepanjang Abad ke-21

Berbeda dengan tanggapan kantor Netanyahu, surat kabar Israel, Walla, mengutip sumber pejabat Israel yang mengatakan tuntutan Hamas masuk akal dan merupakan kemajuan positif dan kesepakatan dapat dicapai.

Meski demikian, menurutnya jumlah tahanan Palestina yang diminta Hamas untuk dibebaskan terlalu tinggi.

“Jumlah tahanan Palestina yang diminta oleh Hamas tinggi, namun negosiasi serius dapat dilakukan," lapor Walla, mengutip pejabat itu, Jumat (15/3/2024).

Walla juga mengutip seorang pejabat senior Israel yang mengatakan respon Hamas cukup positif.

“Respons Hamas relatif positif dan untuk pertama kalinya mencakup jumlah tahanan yang diminta oleh Hamas untuk dibebaskan untuk setiap kategori tahanan Israel pada tahap pertama kesepakatan itu,” katanya.

Hamas Palestina vs Israel

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 31.272 jiwa dan 73.024 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (14/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan