Konflik Palestina Vs Israel
Sebelum Serang Rafah, Israel Klaim akan Pindahkan Pengungsi Gaza ke Pulau Kemanusiaan
Israel mengatakan akan memindahkan pengungsi Gaza ke pulau kemanusiaan sebelum serangan di Rafah.
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengklaim pihaknya berencana memindahkan warga Palestina yang terlantar di Gaza ke apa yang disebutnya 'pulau kemanusiaan' di tengah-tengah jalur tersebut.
Israel mengatakan akan memindahkan pengungsi Gaza ke pulau kemanusiaan sebelum serangan di Rafah.
Sekitar 1,4 juta orang diketahui berlindung di kota selatan setelah melarikan diri dari pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas di wilayah utara dan tengah.
Dilansir BBC, hingga kini tidak jelas seperti apa bentuk pulau tersebut.
Belum ada jangka waktu yang diberikan mengenai kapan operasi itu bisa dilakukan.
Namun, militer Israel menyarankan agar bantuan dan perumahan sementara akan diberikan.
Peringatan PBB dan AS
PBB dan Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran di Rafah bisa menjadi bencana.
Di sisi lain, Israel telah berulang kali mengisyaratkan perlunya operasi semacam itu, dan menegaskan bahwa Hamas tidak dapat sepenuhnya disingkirkan di Gaza tanpa menargetkan Rafah.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan dia belum menerima rincian lebih lanjut soal rencana Israel.
"Perlu melihat rencana untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya dari setiap operasi darat di Rafah dan memastikan mereka mendapatkan makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan," katanya.
Baca juga: Sosok Mohammad Mustafa, Perdana Menteri Palestina Baru yang Pernah jadi Kepala Rekonstruksi Gaza
Serangan Israel ke Rafah
Diberitakan The Week, Israel belum mengungkapkan kapan serangan di Rafah akan dimulai, atau kapan evakuasi akan dilakukan.
Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan zona yang ditentukan di Kegubernuran Deir el-Balah, yang mencakup 56 km persegi di tengah Gaza, akan menyediakan perumahan sementara, makanan, air, dan kebutuhan lainnya.
Meski begitu, Hagari hanya mengatakan bahwa Israel ingin waktunya tepat secara operasional dan harus dikoordinasikan dengan negara tetangganya, Mesir.
Pasalnya, Mesir mengatakan tidak ingin gelombang pengungsi Palestina melintasi perbatasannya.
Israel telah mengeluarkan ultimatum kepada Hamas bahwa mereka akan menyerang Rafah pada awal Ramadhan, kecuali kelompok tersebut membebaskan sandera yang tersisa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.