Senin, 8 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Fatah: Hamas Didukung Iran dan Israel, Brigade Al-Qassam Berlindung di Balik Anak-anak 

Meski sama-sama bertujuan memerdekaan Palestina dari Israel, Hamas dan Fatah berbeda dalam banyak hal. Osama Al-Ali kembali memercikkan perbedaan itu

khaberni/HO
Pemimpin gerakan Fatah dan mantan duta besar Palestina untuk Yordania, Osama Al-Ali, melontarkan sindiran dan kritik terhadap gerakan Hamas dalam perlawanannya menghadapi agresi Israel. 

Fatah memiliki sejarah keterlibatan dalam perjuangan resolusi dan dukungan terhadap kelompok perlawanan.

Namun, setelah kematian Arafat, terlihat semakin jelas adanya faksionalisme dalam gerakan ini dengan variasi ideologis yang beragam.

Dalam pemilihan Dewan Legislatif Palestina pada 2006, Fatah menghadapi kekalahan mayoritas dari Hamas yang kemudian memicu konflik antara kedua pihak.

Meskipun kehilangan mayoritas di tingkat nasional, Fatah mempertahankan kendali atas Otoritas Nasional Palestina di Tepi Barat dan tetap aktif mengontrol kamp-kamp pengungsi Palestina.

Dalam spektrum posisi politik, Fatah secara umum diklasifikasikan dari kiri-tengah hingga sayap kiri.

Pejuang Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, memamerkan senjata tempur mereka di kamp Maghazi 19 Juli 2023.
Pejuang Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, memamerkan senjata tempur mereka di kamp Maghazi 19 Juli 2023. (tangkap layar Memo/Ahmed Hasaballah/Getty Images)

Baca juga: Profil Syekh Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Tak Kabur Dibidik Israel Selepas Salat Subuh

Apa Itu Hamas?

Hamas adalah organisasi fundamentalis Islam yang berbasis di Palestina, juga dikenal sebagai kelompok perlawanan dan nasionalis Sunni.

Hamas merupakan singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam). 

Kelompok ini didirikan oleh Sheikh Ahmed Yassin, seorang ulama Palestina yang menjadi aktivis di cabang-cabang lokal Ikhwanul Muslimin setelah mengabdikan awal hidupnya untuk ilmu pengetahuan Islam di Kairo.

Baca juga: Peluru Al Qassam Rontokkan Tentara Israel Penyerbu Al Shifa yang Ngumpet: Tank IDF Kena Roket Yassin

Mulai akhir tahun 1960-an, Yassin memberikan khotbah dan melakukan pekerjaan amal di Tepi Barat dan Gaza, yang kedua-duanya diduduki Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967.

Sheikh Yassin mendirikan Hamas sebagai sayap politik Ikhwanul Muslimin di Gaza pada Desember 1987, setelah pecahnya intifada pertama yang merupakan sebuah perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

Hamas pada saat itu dibenuk untuk merespons ancaman dari kelompok Palestina Islamic Jihad (PIJ), yang keras berkomitmen melawan Israel dan berpotensi menggeser dukungan Palestina dari Ikhwanul Muslimin (The Muslim Brotherhood).

Mereka memiliki dua sayap utama, yakni sayap pelayanan sosial yang disebut Dakwah dan sayap militer yang dikenal sebagai Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Hamas menolak segala bentuk negosiasi yang bisa mengakibatkan pengorbanan tanah Palestina.

Dalam historisnya, Hamas memiliki afiliasi nasional dengan aliansi pasukan Palestina dan afiliasi internasional dengan Ikhwanul Muslimin.

Pada 2006, Hamas memenangi pemilihan legislatif Palestina.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan