Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Amerika Siapkan Sanksi ke Militer Israel Atas Serangan di Tepi Barat, Netanyahu Tak Yakin Terjadi

Sejak beberapa tahun silam Netzah Yehuda memang dikenal bengis karena memiliki catatan kelam dalam memperlakukan tahanan Palestina.

Jaafar ASHTIYEH / AFP
Asap mengepul menyusul ledakan yang menargetkan sebuah rumah yang menurut tentara Israel milik seorang tersangka selama operasi militer di dalam kamp pengungsi Palestina Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 13 Desember 2023. Kekerasan telah meningkat di wilayah pendudukan sejak perang melawan Hamas pecah, dengan sekitar 270 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel dan serangan pemukim di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, kata para pejabat Palestina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) tengah menyiapkan sejumlah sanksi untuk menghukum Pasukan Netanyahu atas adanya dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan militer Israel Netzah Yehuda kepada warga Palestina di Tepi Barat.

Hal ini diungkap langsung oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam laman resminya Blinken mengatakan bahwa negaranya sedang melakukan investigasi kepada militer Israel yang terlibat dalam insiden kekerasan di Tepi Barat.

"Saya pikir cukup adil untuk mengatakan bahwa Anda akan segera melihat hasilnya. Saya telah membuat keputusan; Anda bisa melihatnya dalam beberapa hari ke depan," kata Blinken.

Sejak beberapa tahun silam Netzah Yehuda memang dikenal bengis karena memiliki catatan kelam dalam memperlakukan tahanan Palestina.

Baca juga: Tepi Barat Makin Mirip Gaza: 9 Tentara Israel Roboh di Tulkarm, Blokade Total Obat, Air, dan Makanan

Pada tahun 2022 seorang warga Amerika keturunan Palestina dinyatakan tewas usai ditahan di penjara Tepi Barat.

Namun kasus ini mendadak hilang, komandan batalyon hanya mendapat hukum teguran sementara dua petugas dipecat dari kesatuannya

Tak sampai disitu, dalam cuplikan video yang beredar di sosial media terlihat tentara Netzah Yehuda melakukan pelecehan terhadap tahanan Palestina. Pelanggaran ini yang mendorong AS untuk berlaku adil dan berjanji menghukum tentara Netzah Yehuda dengan gugatan pelanggaran HAM.

Blinken tak merinci sanksi apa yang akan dijatuhkan untuk batalion Netzah Yehuda, namun seorang sumber AS menyatakan bahwa sanksi tersebut akan melarang Israel mengucurkan dana bantuan militer dari AS untuk membantu batalyon Netzah Yehuda membeli persenjataan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Netanyahu Sesumbar AS Tak Akan Berani Hukum Israel

Merespon ancaman sanksi yang dilontarkan Menlu Blinken, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jemawa AS tak akan berani jatuhkan sanksi terhadap militer Israel.

“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit tentara Israel, saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu.

Senada dengan Netanyahu, Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz yakin AS akan membatalkan sanksi terhadap militer Israel.

Hal ini diungkap usai pihaknya menggelar pertemuan dengan Menlu Blinken untuk mempertimbangkan kembali sanksi tersebut.

"Sanksi tersebut merupakan pengakuan atas kenyataan dan pemahaman bahwa tindakan Israel di wilayah tersebut tidak dapat dilanjutkan," kata Michaeli pada X.

"Tindakan kekerasan dan korup yang dilakukan batalion Netzah Yehuda dan orang-orang di sekitarnya telah diketahui selama bertahun-tahun, dan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menghentikannya," tambahnya.

Hubungan Biden-Netanyahu Retak

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan