Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hari Kebebasan Pers Sedunia, UNESCO Beri Penghargaan Guillermo Cao 2024 kepada Jurnalis Palestina

UNESCO menganugerahkan Penghargaan Kebesan Pers Dunia UNESCO/GuIllermo CAO 2024 kepada Jurnalis Palestina.

MAHMUD HAMS / AFP
Jurnalis, kerabat dan teman mendoakan jenazah jurnalis TV Palestina Mohamed Abu Hatab dan sebelas anggota keluarga sehari setelah mereka terbunuh ketika rumah mereka dibom dalam pemboman Israel di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 3 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bansa (UNESCO) pada hari Kamis (2/5/2024) menganugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/GuIllermo CAO 2024 kepada Jurnalis Palestina.

Penghargaan ini khusus dianugerahkan kepada jurnalis Palestina yang meliput perang di Gaza.

"Di masa kegelapan dan keputusasaan ini, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuan yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput krisis ini dalam keadaan yang begitu dramatis,” kata Mauricio Weibel, ketua Juri Internasional Profesional Media, dikutip dari Al Mayadeen.

Dalam pidatonya, Weibel mengatakan saat ini manusia di dunia ini memiliki hutang yang besar terhadap jurnalis Palestina yang memiliki keberanian dalam meliput perang di Gaza.

“Sebagai umat manusia, kita berhutang besar atas keberanian dan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi,” tambahnya.

Tujuan diberikannya penghargaan tersebut adalah untuk memberikan penghormatan atas keberanian para jurnalis Palestina.

Menurut direktur jenderal organisasi PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, Audrey Azoulu, jurnalis Palestina sangat berani menghadapi bahaya atas agresi Israel di Gaza demi memenuhi tugas mereka.

"Ini adalah penghargaan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya," katanya, dikutip dari Al Arabiya.

Azoulay mengatakan penghargaan ini selalu diberikan kepada jurnalis Palestina pada setiap tahunnya.

“Setiap tahun, UNESCO/Guillermo Cano Prize memberikan penghormatan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya,” jelas Azoulay.

Namun dengan adanya penghargaan ini, maka harus memberikan perlindungan kepada seluruh jurnalis di seluruh dunia dalam bekerja.

“Sekali lagi pada tahun ini, penghargaan ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan kolektif untuk memastikan jurnalis di seluruh dunia dapat terus melakukan pekerjaan penting mereka dalam memberikan informasi dan melakukan investigasi,” tegasnya.

Baca juga: Jurnalis Palestina Raih Penghargaan atas Liputannya di Gaza, tapi Tidak Merasa Bahagia

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York mengatakan setidaknya 97 anggota pers telah terbunuh sejak perang pecah pada bulan Oktober.

Dari jumlah tersebut, 92 di antaranya adalah warga Palestina.

Dengan banyaknya jurnalis yang terbunuh di Gaza, kantor Media Pemerintah Gaza menuduh pendudukan Israel sengaja menyasar mereka.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, tujuan Israel menyasar jurnalis adalah mengaburkan narasi Palestina, memutarbalikkan fakta, dan menghalangi jurnalis mendokumentasikan kejahatan pasukan pendudukan Israel kepada publik.

Penghargaan Guillermo Cano

Penghargaan Guillermo Cano telah dicetuskan sejak tahun 1997.

Penghargaan ini diberikan untuk mengakui upaya luar biasa dalam membela dan mempromosikan kebebasan pers di seluruh dunia.

Nama Guillermo Cano diambil dari nama seorang jurnalis Kolombia yang hidupnya berakhir secara tragus pada tahun 1986 yaitu Guillermo Cano Isaza.

Guillermo Cano Isaza tewas dibunuh di liar kantor pusar surat kabarnya, El Espectadoe di Bogota, Kolombia.

Oleh karena itu, penghargaan ini untuk menghormati Guillermo Cano Isaza dan juga sebagai bukti warisan abadi para pemberani bagi jurnalisme yang tak kenal takut.

Penghargaan ini didirikan melalui upaya kolaboratif dari Guillermo Cano Isaza Foundation (Kolombia), Helsingin Sanomat Foundation (Finlandia), Namibia Media Trust, Democracy & Media Foundation Stichting Democratie & Media (Belanda), dan Thomson Reuters Foundation.

Tujuan mereka mendirikan penghargaan ini adalah untuk memperjuangkan peran penting kebebasan pers dalam masyarakat.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait UNESCO, Hari Kebebasan Pers Dunia dan Jurnalis Palestina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan