Konflik Palestina Vs Israel
IDF Siap Mundur dari Koridor Netzarim, Harga Mahal Israel yang Kembali Tunduk pada Syarat Hamas
Menyerahkan koridor Netzarim ke tangan Hamas setelah upaya berbulan-bulan, dinilai jadi penyerahan 'satu-satunya piala' yang diperoleh Israel di Gaza
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Dewan Perang Israel dijadwalkan mengeluarkan keputusan mengenai kemungkinan kesepakatan dan pertukaran tahanan, serta operasi militer yang digaungkan Tel Aviv di Rafah, menurut sumber pemerintah Israel seusai pertemuan kemarin malam.

Tekad Netanyahu dan Tekanan AS
Pemenuhan syarat yang diajukan Hamas, bagi pemerintahan Netanyahu -yang disokong kelompok ultranasionalis- adalah kekalahan memalukan.
Partai-partai sayap kanan Israel terus mendorong pemerintahnya untuk mengabaikan semua tekanan internasional, termasuk dari Amerika Serikat (AS), dan terus melancarkan perang genosida di Gaza termasuk di Rafah.
Atas hal itu, Netanyahu memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken selama pertemuan mereka di Yerusalem kemarin lusa, kalau dia tidak akan menerima perjanjian kesepakatan pertukaran yang mencakup syarat pemberhentian Perang Gaza.
Menurut sumber tersebut, Netanyahu juga mengatakan, jika Hamas tidak mau menanggalkan syarat ini, maka tidak akan ada kesepakatan dan Israel akan langsung menyerang Rafah, Kota di Gaza Selatan yang menampung sekitar 1,5 juta pengungsi.
Kemarin, jaringan NBC Amerika mengutip Blinken yang mengatakan kalau proposal saat ini membuktikan bahwa Israel siap membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan pertukaran.
Blinken menambahkan bahwa ada cara lain bagi Tel Aviv untuk melenyapkan sisa anggota Hamas di Rafah selain dengan operasi militer.
Sehari sebelumnya, menteri Amerika tersebut menganggap Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas belum tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan.
Kepala departemen politik gerakan Hamas di luar negeri, Sami Abu Zuhri, menggambarkan pernyataan Blinken sebagai upaya untuk membebaskan pendudukan dari tuduhan selaku pihak yang mengulur-ulur tercapainya kesepakatan.
Media Mesir melaporkan, mengutip sumber tingkat tinggi Mesir, kalau ada kemajuan positif dalam negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Sementara itu, surat kabar Israel Today melaporkan kalau Netanyahu menghubungi para pemimpin badan keamanan Israel dalam upaya untuk mengurangi mandat yang diberikan kepada mereka dalam negosiasi tidak langsung dengan gerakan Hamas.
Surat kabar itu menambahkan bahwa seruan Netanyahu datang dari dua anggota dewan perang, Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, dan setelah pertemuan dewan perang.
Dia melanjutkan bahwa sehari kemudian, Gantz mengungkap diskusi kelompoknya dengan Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan kepala Mossad David Barnea untuk memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dari apa yang telah disepakati.
Insiden tersebut mencerminkan kurangnya kepercayaan yang ada dalam dewan perang antara Netanyahu di satu sisi dan Gantz serta Eisenkot di sisi lain.

Anggap Netanyahu Gagal dan Hidup dalam Ilusi
Sementara itu, keluarga para tahanan Israel yang ditahan di Gaza kemarin pagi menutup poros vital Ayalon yang menghubungkan kota-kota besar Tel Aviv, dan menuntut kesepakatan untuk membebaskan putra-putra mereka, dan menganggap bahwa invasi ke Rafah berarti menelantarkan nyawa para tahanan. .
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.