Selasa, 26 Agustus 2025

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Washington Disalahkan atas Kecelakaan Helikopter Raisi, Pihak Iran Klaim Sanksi AS Picu Insiden Itu

Bahkan sebelum dilangsungkan penyelidikan atas kecelakaan helikopter rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi, kesalahan sudah dilemparkan ke pihak AS.

Tangkapan layar X/@HoyPalestina
Foto puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian beredar di media sosial. Hanya tertinggal bagian ekor pesawat berwarna biru, sedangkan sisanya tampak puing-ping pesawat yang telah hancur. - Bahkan sebelum dilangsungkan penyelidikan atas kecelakaan helikopter rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi, kesalahan sudah dilemparkan ke pihak AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Kesalahan sudah dilemparkan ke pihak Amerika, bahkan sebelum Panglima Militer Iran, Mohammad Bagheri memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan helikopter, yang menewaskan dua politisi tinggi di negara tersebut.

"Salah satu penyebab insiden yang memilukan ini adalah Amerika Serikat, yang memberikan sanksi atas terhadap industri penerbangan Iran dan penjualan pesawat tersebut hingga menyebabkan kesyahidan Presiden dan kawan-kawan," kata mantan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, CNN melaporkan.

"Kejahatan AS akan terekam dalam benak rakyat dan sejarah Iran," tegasnya.

Para pejabat Gedung Putih dengan cepat merespons tuduhan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai tuduhan tidak berdasar.

Ada banyak alasan mengapa helikopter Bell 212 buatan Amerika era perang Vietnam bisa saja jatuh.

Pemeliharaan yang buruk atau kesalahan manusia di tengah kabut tebal saat helikopter itu terabgn adalah salah satu masalah.

Menteri Transportasi Turki, Abdulkadir Uraloglu mengatakan, masih terlalu dini untuk mengomentari penyebab kecelakaan itu.

Meski demikian, ia tidak mengesampingkan indikasi awal menunjukkan bahwa kecelakaan itu terjadi karena cuaca berkabut.

Zarif ingin dunia percaya bahwa inti teknologi Iran telah dirusak oleh sanksi AS.

Jika, menurut klaimnya, helikopter presiden menjadi korban kekurangan suku cadang berkualitas akibat sanksi AS, mengapa harus mempertaruhkan nyawa presiden dan menteri luar negeri di pesawat yang dianggap tidak dapat diandalkan?

Zarif menilai bahwa pemeliharaan Bell 212 merupakan masalah yang bisa diprediksi.

Baca juga: Mohammad Mokhber

Ini bukan pertama kalinya keangkuhan merongrong logika, tapi ini tentu saja yang paling tragis bagi mereka yang terlibat.

Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi, beserta rombongannya mengalami kecelakaan pada Minggu (19/5/2024).

Semua penumpang di helikopter tersebut dipastikan tewas.

Laporan Politico sebelumnya juga sudah menyinggung soal ketakutan bahwa Iran bakal menuduh Israel, juga Amerika menyabotase transportasi tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan