Jumat, 7 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Gaza Terus Tersiksa di Tengah Gencatan Senjata, 236 Tewas dan Ribuan Terlantar

Gencatan senjata tak hentikan penderitaan Gaza: 236 tewas, ribuan terlantar, krisis medis dan musim dingin makin mengancam.

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
WARGA GAZA PULANG - Kondisi Gaza setelah gencatan senjata tercapai, diunggah YouTube Al Jazeera English pada 13 Oktober 2025. Sejak gencatan senjata, sedikitnya 236 orang tewas dan 600 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. 

Ringkasan Berita:
  • Pasukan Israel menewaskan warga Palestina di Gaza meski gencatan senjata berlaku; 236 tewas, 600 terluka, 502 jasad ditemukan.
  • Hamas serahkan tiga jenazah ke Israel, sementara 45 lainnya menunggu pertukaran.
  • Pencarian jasad sulit karena puing berat, bantuan kemanusiaan terhambat, dan krisis kesehatan memburuk.
  • WHO catat 16.500 pasien terjebak, The Lancet sebut tiga juta tahun hidup hilang. Musim dingin makin ancam pengungsi.

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel kembali menewaskan warga Palestina di Gaza meski gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) sudah berlaku.

Sejak gencatan senjata, sedikitnya 236 orang tewas dan 600 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sedikitnya 502 jasad warga ditemukan dari reruntuhan bangunan.

Hamas menyerahkan jenazah tiga tawanan Palestina kepada Israel melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang kemudian diperiksa di lembaga forensik Abu Kabir, Tel Aviv.

Israel kini harus mengembalikan 45 jenazah tawanan Palestina, sebagai bagian kesepakatan pertukaran.

Times of Israel melaporkan, proses identifikasi jenazah bisa memakan waktu hingga dua hari.

Al Jazeera melaporkan, pencarian jenazah di luar “Garis Kuning” di Shujayea dan Bani Suheila berlangsung sulit.

“Ada ratusan ton puing, dan belum pasti semua jasad bisa ditemukan,” kata koresponden Nour Odeh.

Para pejuang Hamas membantu staf ICRC dengan alat berat dari luar.

Tuduhan menyalahkan Hamas atas penjarahan truk bantuan di Khan Younis muncul dari Komando Pusat AS (CENTCOM), tetapi kantor media Gaza menepisnya sebagai disinformasi.

Polisi setempat tetap mengamankan bantuan dan konvoi kemanusiaan, meski Israel terus menghalangi pengiriman bantuan.

Krisis kesehatan di Gaza kian memburuk.

Baca juga: Media Israel Sebut TNI Bisa Diterima di Gaza, Pasukan Penjaga Perdamaian dari Turki & Qatar Ditolak

WHO menyebut lebih dari 16.500 pasien membutuhkan perawatan khusus masih terjebak di wilayah terkepung.

Laporan PBB mencatat ribuan pasien di Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, dan Italia menunggu evakuasi medis mendesak.

Studi The Lancet menyoroti dampak genosida Israel di Gaza: lebih dari tiga juta tahun kehidupan hilang sejak Oktober 2023, termasuk satu juta tahun pada anak-anak di bawah 15 tahun, akibat perang, kelaparan, dan runtuhnya infrastruktur.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved