Senin, 11 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Potong Jalur Negosiasi, Tak Ajak Israel, Berunding Langsung dengan Hamas demi Pembebasan Sandera

Para pejabat tidak yakin mengenai apa yang mungkin diberikan Amerika kepada Hamas sebagai imbalan atas pembebasan tawanan Amerika, kata laporan itu.

IDF/Press
Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina. 

Andrei Kozlov mengatakan dia memiliki sebuah buku catatan dan menulis satu baris setiap hari selama penahanannya.

Selama percakapan dengan kepala negara pendudukan Israel, Yitzhak Herzoa, Andrei Kozlov mengakui dia belajar bahasa Ibrani selama penahanan tersebut.

“Saya mulai belajar bahasa Ibrani tepat setahun yang lalu, jadi saya belajar banyak di penangkaran," kata Andrei Kozlov.

Ia bermigrasi dari Rusia ke Israel sekitar satu tahun yang lalu.

Baik Noa Argamani mau pun Andrei Kozlov, mengatakan mereka menyaksikan berita tentang demonstrasi besar di Israel.

"Mereka sedang menonton klip video demonstrasi yang disaksikan Israel untuk menuntut pembebasan para tahanan, beserta foto-foto mereka," lapor Channel13 Israel.

Pembantaian di Nuseirat

Israel memulangkan empat sandera yang terdiri dari Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrei Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40) dalam operasi militer di dua lokasi terpisah di Nuseirat, Jalur Gaza tengah pada Sabtu (8/6/2024).

Israel membunuh 274 warga Palestina selama operasi milter tersebut di kawasan kamp pengungsi Nuseirat.

Komandan Israel, Arnon Zamora (36) dari Sde David, tewas dalam operasi tersebut.

Sementara itu, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Abu Ubaida, mengatakan Israel dapat membunuh sandera lainnya melalui operasi militer Israel yang mematikan.

“Tentara pendudukan mampu, dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, untuk memulihkan beberapa tahanannya, namun pada saat yang sama mereka membunuh beberapa dari mereka selama operasi tersebut," kata Abu Ubaida kemarin.

Pada Minggu (9/6/2024) Brigade Al-Qassam melalui sebuah video di Telegram, mengumumkan terbunuhnya tiga sandera Israel dalam operasi di Nuseirat.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.084 jiwa dan 84.494 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (10/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(oln/anadolu/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan