Kamis, 28 Agustus 2025

7 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Pasien Bisa Meninggal dalam Waktu 48 Jam

Wabah bakteri pemakan daging berkembang di Jepang. Ini 7 hal yang perlu diketahui.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
NIAID
Bakteri Streptococcus Grup A, penyebab STSS. 

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yakni menjaga kebersihan yang baik, mengobati infeksi streptokokus yang cepat, dan memantau denganc erman luka dan infeksi kulit.

Edukasi kesehatan masyarakat mengenai gejala dan risiko yang terkait dengan infeksi Streptococcus grup A juga penting untuk deteksi dini dan pengobatan.

6. Siapa yang paling berisiko terkena STSS?

Siapa pun bisa terkena STSS, kata CDC, tetapi faktor risiko tertentu dapat meningkatkan risiko, yaitu:

- Usia – paling sering terjadi pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas

- Infeksi atau cedera yang merusak kulit

- Faktor kesehatan lainnya, termasuk diabetes dan gangguan penggunaan alkohol

“Orang dengan luka terbuka berisiko lebih tinggi terkena STSS,” menurut CDC AS.

Ini termasuk individu yang baru saja menjalani operasi atau infeksi virus yang menyebabkan luka terbuka.

Namun, para ahli tidak mengetahui bagaimana bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh hampir separuh pasien STSS.

7. Wabah Serupa di Negara Lain

Negara-negara lain juga mengalami wabah serupa.

Baca juga: Riset: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke 27 di Dunia, Lampaui Malaysia Hingga Jepang

Pada akhir tahun 2022, setidaknya lima negara Eropa melaporkan peningkatan kasus penyakit streptokokus grup A invasif (GAS) kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mencatat bahwa peningkatan kasus berkorelasi dengan pencabutan pembatasan Covid-19.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan