Konflik Palestina Vs Israel
Jenderal IDF Frustrasi kepada Netanyahu, Ingin Gencatan Senjata di Gaza, tapi PM Israel Menolak
Para jenderal IDF ingin adanya gencatan senjata di Gaza. Mereka frustasi karena tak sejalan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Para petinggi pasukan Israel (IDF) dilaporkan merasa frustrasi kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Para jenderal IDF ini mengakui menginginkan gencatan senjata di Gaza.
Hal itu berdasarkan kondisi pasukan IDF serta amunisi perang yang semakin menipis, mengutip Palestine Chronicle.
"Tidak jelas bagaimana pimpinan militer secara langsung menyampaikan pandangannya (soal gencatan senjata di Gaza) kepada Tn Netanyahu secara pribadi, tetapi ada sekilas gambaran rasa frustrasinya di depan publik, begitu pula rasa frustrasi perdana menteri terhadap para jenderal," ujar sumber petinggi IDF yang tak ingin disebutkan namanya.
Netanyahu dengan tegas menolak usulan gencatan senjata di Gaza.
Alasannya, satu di antaranya gencatan senjata menurut Netanyahu dapat menghancurkan koalisinya.
Oleh karena itu, militer IDF mengkhawatirkan konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas.
Terlebih sumber daya perang yang dimiliki IDF secara bertahap terkuras, sementara para tawanan tetap ditawan dan para pemimpin Hamas tetap bebas.
"Dalam skenario ini, para jenderal IDF mempertahankan Hamas tetap berkuasa untuk sementara dengan imbalan pembebasan sandera tampaknya menjadi pilihan yang tidak buruk bagi Israel," kata Eyal Hulata, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Israel.
Juni Bulan Berdarah dan Tersulit Bagi IDF, Banyak Tentara Zionis Tewas tapi Jumlah Dirahasiakan
Menurut sumber Israel, bulan Juni 2024 telah menjadi bulan berdarah dan tersulit bagi IDF.
Baca juga: Pemilik Restoran di Vietnam Usir Keluarga Israel: Kami Hanya Menerima Manusia, Anjing, dan Kucing
Dilaporkan banyak tentara zionis yang tewas di jalur Gaza, Palestina, namun jumlahnya disebut-sebut dirahasiakan oleh pihak Israel.
Israel tidak mengungkapkan jumlah sebenarnya kerugiannya di ladang militer, baik di garis depan Gaza maupun di perbatasan Lebanon.
Di sisi lain upaya Israel untuk merahasiakan jumlah korban sering kali digagalkan oleh video yang dirilis oleh kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon, mengutip Palestine Chronicle.
Brigade Al-Qassam misalnya yang menunjukkan tank-tank Israel diledakkan, IDF tertembak, dan helikopter militer zionis membawa korban tewas dan terluka ke rumah sakit di Israel.
Sumber dari Israel menyebutkan bulan Juni 2024 telah menjadi bulan yang sulit bagi militer Israel, terutama karena mereka sebelumnya mengklaim bahwa mereka siap untuk melanjutkan ke fase lain dalam perjuangannya melawan perlawanan Palestina dan Arab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.